Mohon tunggu...
Vsiliya Rahma
Vsiliya Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka bermain dengan kata (🕊ϚìӀѵìą འ ą հʍ ą ա ą է ì🕊)

Manusia yang tak luput dari dosa dan hina

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pendosa Tak Pantas Hidup

24 November 2020   09:16 Diperbarui: 24 November 2020   09:20 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa salah mereka?" Pandangan yang semula menunduk kini terangkat, gadis itu tertawa keras, hingga lengkingan kini terdengar. Apa dia sudah gila?

"Salah apa? Kamu tidak ingat, atau pura-pura lupa?" Aku hanya mengernyit mendengarnya.

"Setiap hari aku tersiksa, rasanya aku putus asa, sampai aku ingin menghilang dari dunia. Dan kau tanya salah mereka apa?"

"Karena itu kau melakukan hal hina seperti ini?"

"Mereka tak pantas hidup, mereka hanya akan mengotori dunia ini. Tapi ... aku tak sekejam itu, sampai melakukan hal hina yang kau tuduhkan," jeritnya.

"Aku tidak bodoh, pisau di tanganmu itu sudah membuktikan segalanya."

Suara tembakan terdengar bersamaan dengan lampu yang tiba-tiba hidup dan menyorot ke arah kami bertiga.

"Dia datang," ucap Tasya ambigu. Aku hanya mengernyit mendengarnya.

Suara tepuk tangan kini menggema, seseorang dengan topeng yang menutupi wajahnya keluar dari balik kegelapan.

"Drama yang bagus."

"Siapa, kau?" tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun