Tak disangka bukan Ananta yang biasa dikenal berkedok nakal, jahat, arogan ini bisa baik hati dan manis sekali pada seorang gadis kecil itu.
"Kakak! Kemarin kemana aja sih?!" Aruni terlihat kesal, wajahnya berubah cemberut.
"Kemarin sih kakak cari tinkerbell di kebun bunga."
Ananta selalu berusaha menutupi apa yang dia lakukan sebenarnya, dia tak ingin Aruni sedih melihat perilaku dia yang sebenarnya. Di mata Aruni, Ananta adalah orang yang sangat baik.
Beberapa kali Aruni bertanya, mengapa Ananta selalu dimarahi para penjaga panti. Ananta selalu menjawab dia sedang acting saja bersama para penjaga. Dengan alih-alih dia akan membuat pentas drama saat ada acara ulang tahun atau sejenisnya di panti. Anak enam tahun itu, percaya saja apa yang dikatakan Ananta. Karena Aruni adalah salah satu anak yang sangat penurut.
"terus tinkerbell nya ketemu nggak?" Tertarik dengan apa yang dikatakan Ananta, Aruni mulai lupa terhadap kekesalannya kepada Ananta.
"ketemu sih, tapi katanya belum siap lihat Aruni" Ananta mengerutkan wajahnya, menopang tangannya di dagu.
"lho kok begitu?" Tanya Aruni penasaran.
"Habisnya Aruni terlalu cantik katanya" Ucap Ananta menggoda.
Senyum Aruni mulai merekah, memang hanya Ananta yang dapat membuat Aruni banyak tersenyum. Begitulah kira-kira Ananta menyayangi Aruni. Bagai api dan asap, mereka tidak akan terpisahkan. Ananta selalu berjanji pada Aruni, bahkan dirinya sendiri. Akan selalu bersama dan menjaga Aruni.
Ananta merendahkan tubuhnya, menumpukan beban dikedua lutut. Memegang pundak Aruni yang terbilang kecil.