Mohon tunggu...
Shilatur Rahimi
Shilatur Rahimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - My Bio

Merhaba Everyone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Suriah, Aktor, dan Dampak Masalahnya

10 September 2021   08:23 Diperbarui: 10 September 2021   08:53 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dari adanya konflik yang tidak mudah untuk diselesaikan, muncullah pendekatan-pendekatan untuk mengelola sebuah konflik. Diantara pendekatan-pendekatan tersebut, yakni pencegahan konflik (mengacu pada strategi untuk mengatasi sebuah konflik dan mencegah tingkatan kekerasan), penyelesaian konflik, pengelolaan konflik, revolusi konflik  (mengacu pada konflik terbuka tanpa adanya kekerasan untuk mencapai sebuah resolusi dari perbedaan-perbedaan sasaran yang menjadi penyebabnya), dan transformasi konflik (strategi yang paling luas cakupannya dan menyeluruh). Dalam mengelola sebuah konflik harus ada teoritis agar dapat memahami dan memecahkan sebab terjadinya konflik, diantaranya adalah teori mengenai hubungan antar masyarakat, perbedaan prinsip, kesalah pahaman antar budaya, dll (Simon Fisher, 2001: 4). Dari teoritis tersebut dapat memilih sesuai dengan peristiwa yang sedang terjadi sebagai konflik.

 

Selain dari teori-teori diatas, konflik juga dapat dianalisis dengan alat bantu yaitu dengan mengkaji kenyataan konflik dari berbagai sudut pandang (Simon Fisher, 2001: 18). Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam menggunakan alat bantu adalah: 1. Untuk mengenal kelompok-kelompok yang terlibat dalam konflik, tak hanya kelompok yang terkenal saja, namun semuanya yang bertujuan untuk saling memahami pandangan dan pemahaman satu sama lain, 2. Untuk memahami situasi dan kondisi sesuai dengan latar belakang dan sejarah kejadian, 3. Untuk memahami faktor yang menjadikan dari konflik (Simon Fisher, 2001: 4). Terdapat sembilan alat bantu dalam analisis teori konflik yang relevan, yaitu: tahapan konflik, runtutan kejadian, pemetaan konflik, sikap prilaku dan konteks (SPK), perumpamaan bawang bombay, pohon konflik, analisa kekuatan konflik, perumpaan pilar dan piramida.

 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis teori konflik menurut Louis Kriesberg (Sri Yanuarti, 2003: 4) yaitu: 1. Isu atau objek yang akan menjadi konflik, 2. Hubungan kelompok yang satu dan yang lainnya mengenai suatu konflik, 3. Bentuk dan karakteristik antar kelompok, 4. Cara yang dilakukan oleh suatu kelompok untuk menyelesaikan konflik. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan mengenai pembahasan konflik dari isu-isu penyebab konflik di Suriah, aktor-aktornya, sekaligus dampak yang akan terjadi baik bagi masyarakat maupun dunia internasional. Dari penjelasan mengenai analisis teori konflik diatas, maka dalam tulisan ini pengkajiannya menggunakan dua alat bantu yaitu tahapan dan pemetaan konflik dalam memahami konflik di Suriah.

 

PEMBAHASAN

 

Penyebab Terjadinya Konflik di Suriah

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun