Mohon tunggu...
Shafira Shalsabilah Z
Shafira Shalsabilah Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Students of Universitas Negeri Makassar 🦋

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi-Mimpi yang Tersesat di Balik Waktu

28 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 28 Mei 2024   09:20 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Chapter 9: Kembali ke Rumah

Andi melanjutkan perjalanannya melalui gua yang gelap, hatinya dipenuhi dengan penasaran dan keingintahuan tentang apa yang mungkin menunggunya di depan. Dia berjalan dengan hati-hati, mengandalkan intuisi dan nalurinya untuk menavigasi lorong-lorong yang berliku dan tersembunyi di dalam gua.

Saat dia terus menjelajahi gua, dia tiba-tiba merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengintipnya dari bayangan-bayangan di sekelilingnya. Dia menghentikan langkahnya dan menatap ke arah kegelapan dengan penuh perhatian, mencoba mencari tahu apa yang mungkin menyebabkan perasaan aneh itu.

Namun, saat dia mencoba memahami apa yang mungkin terjadi, dia tiba-tiba merasa seperti ada yang menariknya ke dalam kegelapan yang gelap itu. Dia merasa seolah-olah ada kekuatan yang tak terlihat yang sedang menariknya ke arah yang tidak diketahui.

Dengan hati-hati, Andi melanjutkan perjalanannya, mencoba memahami apa yang sedang terjadi di sekelilingnya. Dia tidak tahu apa yang mungkin menunggunya di depan, tetapi dia merasa bahwa dia harus terus maju, tidak peduli apa pun yang mungkin terjadi.

Sementara itu, di laboratorium, Sarah masih duduk di depan layar monitor, menunggu dengan cemas kabar dari Andi. Wajahnya penuh dengan kekhawatiran dan ketegangan, dan dia tidak bisa membantu tetapi merasa gelisah tentang nasib temannya.

Namun, di tengah kegelisahan dan kekhawatirannya, dia merasa ada sesuatu yang aneh dalam udara. Dia merasa seolah-olah ada kekuatan yang tak terlihat yang sedang bergerak di sekitarnya, sebuah kekuatan yang bisa mengubah segalanya.

Sementara itu, di dalam gua, Andi terus maju melalui kegelapan yang gelap, hatinya dipenuhi dengan perasaan ketegangan dan ketidakpastian. Dia merasa seolah-olah dia telah masuk ke dalam dunia yang berbeda, di mana segala sesuatu mungkin terjadi.

Namun, meskipun dia mungkin tidak tahu apa yang sedang menunggunya di depan, dia tahu bahwa dia harus tetap waspada dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin dia temui. Dia tidak boleh menyerah pada keadaan, harus terus maju, tidak peduli seberapa sulit rintangan yang mungkin dia hadapi.

Dan sementara dia terus melangkah maju, dia tiba-tiba merasa seperti ada cahaya yang menyilaukan yang menghantamnya dari kejauhan. Dia mengangkat tangan untuk melindungi mata dari kilatan terang yang tiba-tiba itu, berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Namun, saat dia melihat lebih dekat, dia menyadari bahwa cahaya itu sebenarnya berasal dari pintu keluar gua. Hatinya dipenuhi dengan rasa lega ketika dia menyadari bahwa dia telah menemukan jalan keluar dari kegelapan yang menyelimutinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun