Andi menoleh ke arah suara itu dan melihat sosok yang berdiri di kejauhan. Wajahnya diterangi oleh sinar yang redup dari langit yang gelap, dan Andi merasa seperti dia sedang melihat seseorang dari masa lalunya.
"Andi... Anda harus pergi sekarang juga. Badai itu semakin kuat dan Anda tidak akan bisa bertahan di sini lebih lama."
Andi merasa terkejut mendengar suara itu, tidak percaya bahwa dia benar-benar sedang berbicara dengan seseorang dari masa lalunya. Namun, dia juga merasa bersyukur atas bantuan yang ditawarkan orang asing ini.
"Dia... Dia harus bantu aku," gumam Andi dalam hati, mencoba menyingkirkan keraguan dan ketidakpercayaannya. "Saya tidak bisa terjebak di sini. Saya harus menemukan cara untuk keluar."
Dengan tekad yang kuat, Andi mencoba berdiri kembali, mengabaikan rasa sakit yang menusuknya. Dia tahu bahwa dia harus bertindak cepat jika dia ingin selamat dari badai yang semakin memburuk itu.
Sementara itu, di laboratorium, Sarah masih duduk di depan layar monitor, cemas menunggu kabar dari Andi. Wajahnya penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran, dan dia tidak bisa membantu tetapi merasa gelisah tentang keselamatan temannya.
Namun, di tengah kegelisahan dan kekhawatirannya, dia juga merasa harapan yang tumbuh di dalam dirinya. Dia tahu bahwa Andi adalah seorang yang kuat dan penuh semangat, dan dia yakin bahwa dia akan menemukan cara untuk bertahan di tengah badai yang mengerikan itu.
Saat dia terus menunggu dengan cemas, dia merasa seperti ada sesuatu yang tidak biasa dalam udara. Dia merasa seolah-olah ada kekuatan yang tak terlihat yang sedang bergerak di sekitarnya, sebuah kekuatan yang bisa mengubah segalanya.
Dan sementara dia mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi di luar sana, dia tahu bahwa dia harus tetap waspada dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Kembali di masa lalu, Andi berusaha bangkit kembali dari tanah, berjuang melawan angin kencang dan hujan lebat yang menerpa tubuhnya. Dia merasa seperti ada sesuatu yang mengintai di balik setiap sudut dan belokan, menunggu kesempatan untuk menghantamnya.
Namun, meskipun dia mungkin merasa takut, dia juga merasa bertekad untuk tidak menyerah. Dia tahu bahwa dia harus bertahan, untuk dirinya sendiri dan untuk semua yang dia cintai. Dan dengan tekad yang kuat, dia berdiri kembali, siap untuk menghadapi segala hal yang mungkin dia hadapi di masa depan yang tidak pasti itu.