"Nggak bisa, Del. Aku nggak mau ngabisin waktuku dengan percuma sama orang sombong yang nggak penting seperti dia." kataku ngawur. Sempat ku lihat Valent yang tampak kecewa.
Sepertinya Adel bingung mendengar apa yang ku katakan. Karna memang aku tak pernah bercerita padanya bahwa aku mengenal Valent cukup lama.
"Maafin aku, Cha..." ucap Valent lirih.
Langkahku terhenti. Ku rasakan tubuhku begitu berat untuk bergerak. Valent memelukku dari belakang. Perlahan air mataku luruh. Aku kembali teringat caci maki yang dilontarkan Valent saat aku ikut menghadiri Mask Party yang juga dihadiri oleh Valent bersama teman-temannya.
"Waktu itu aku bener-bener nggak tahu kalo cewek bertopeng cat woman itu kamu." ucap Valent pelan.
Aku terdiam mematung. Valent tak juga melepaskan pelukannya. "Aku baru sadar, Cha. Kalo dari kecil, aku sayang banget sama kamu." bisik Valent.
"Lepasin aku! Nggak semudah itu aku bisa maafin kamu, Valent! Lepasin!" aku berontak hingga Valent melepaskan dirinya dariku. Aku menangis tersedu. Adel mendekatiku, menyeka air mataku dan menepuk-nepuk pundakku.
"Tenang, Cha..." ucap Adel penuh kesabaran.
"Aku sakit hati banget sama dia, Del..." aku terisak.
"Katakan, Cha. Apa yang harus aku lakuin untuk menebus kesalahanku ke kamu? Dan supaya kamu tahu, kalo aku beneran sayang sama kamu..." kata Valent.
"Emm, mendingan aku keluar dulu deh. Aku tunggu kamu di depan ya, Cha?" Adel melangkah pergi.