Mohon tunggu...
Adi Setiadi
Adi Setiadi Mohon Tunggu... -

Dokter Matematika amatir Pencinta puzzle dan sandi Pencinta quotation

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa saya tidak akan memperbolehkan anak saya menjadi seorang dokter di India

12 Juni 2015   14:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 68200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Semakin hari, saya mendapatkan diri saya melihat dan berbicara dengan dokter lintas 2 generasi dan berbagai spesialisasi. Dan semakin hari, terdapat rasa hilangnya harapan dan kecewa dalam kata2 mereka. Mereka bertanya2 apa yang salah, bahkan ketika mereka mencoba untuk tetap tersenyum. Dengan 0,7 dokter per 1000 orang India, rasio dokter:pasien jauh dibawah negara2 lain seperti Cina (1,9), Inggris (2,8) dan Amerika Serikat (2,5). Spanyol yang 4,9 terlihat mewah. Dalam bahasa awam, ini artinya adalah kamu akan dibanjiri pasien diluar kemampuan manusia biasa.

 

Kamu harus mengorbankan waktumu, orang tuamu, pasangan hidupmu dan anak2mu.

 

Mendapatkan jadwal 63 jam dalam seminggu (7 hari x 9 jam) sudah cukup baik, dan sebagian besar yang baru bergabung setelah lulus tahu pasti bahwa jadwal 100 jam seminggu sama dengan ketika kuliah kedokteran. Dan sedihnya, ini dianjurkan oleh sebagian besar Rumah Sakit, siapa yang tidak senang memiliki kontrak yang tertulis 8 jam sehari kemudian bisa memintanya bekerja untuk 14 jam”, dengan berkata bahwa memang inilah menjadi dokter, karena kita bekerja dalam pengabdian. Kamu tidak akan pernah membiayarkan seorang supir taxi menyupiri kamu 24 jam terus menerus, tetapi untuk dokter bedah itu dilakukan. Melakukan pekerjaan sesuai jumlah jam di kontrak kamu, dan kemudian pulang ke rumah, sekarang dicibirkan di bidang kita.. ini dianggap sebagai kelemahan. Ini dianggap kurang profesional.

 

Kamu harus mengorbankan Impian Hidupmu

 

Ini adalah pengorbanan yang akan menghilangkan masa2 usia 20 tahunanmu dan memakan usia 30 tahunanmu. Kamu mungkin masuk ke bidang ini dengan mata berbinar2 pada saat usia 18 tahun, namun saya harus bertanya padamu – apa yang akan terjadi jika mimpi untuk menjadi dokter bedah jantung tidak tercapai ? Jika untuk suatu alasan, kamu menemukan dirimu tidak mampu mendapatkan kursi tersebut atau menyediakan 15 tahun tambahan yang saya yakin diperlukan untuk menjadi junior dalam sebagian besar departemen, apakah kamu akan bahagia dengan mimpi yang hilang tersebut atau kekecewaan akan memakan dirimu dari dalam.

 

Gak ada yang peduli pada dokter

 

Seorang dokter bedah muda yang bekerja pada salah satu institusi utama di India berkata pada saya beberapa hari yang lalu. Ini adalah dokter yang satu tahun lalu sangat semangat untuk menjadi yang terbaik, bekerja keras untuk masuk kedalam kuliah yang super spesialis. Dia bergabung dengan rumah sakit karena reputasinya yang sangat bagus diseluruh India, memahami bahwa kerja keras yang dia lakukan disana akan mempertajam ketrampilan dia dan melebarkan pengetahuannya dalam spesialisasi tersebut. Perempuan yang berbincang2 dengan kata tersebut telah kehilangan semua semangatnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun