Mohon tunggu...
Septiana Hambar Utami
Septiana Hambar Utami Mohon Tunggu... -

sedang menikmati menjadi staf admin yang terus meraih mimpi masa kecil untuk menjadi seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan Bintang

27 November 2015   16:44 Diperbarui: 27 November 2015   20:46 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

“Halo, Bin. Bin, lo dimana sekarang?” Tanyaku tidak sabar.

“Hai, Rain. Lo baru bangun yaa pasti. Dasar kebo banget kalau tidur. Ada gempa juga gak bakal berasa lo mah, hihihii.”

Jantungku berdetak kencang. Suara Bintang, akhirnya.

“Dasar unta, gak becanda nih gw. Lo dimana? Kapan operasinya?”

“Hahaha.. tenang dong, segitu khawatirnya lo sama gw. Gw di RSCM, Rain. Operasi gw sore ini. Doain gw yaa, pesek.” Suara Bintang kali ini lebih tenang tapi justru membuatku semakin khawatir. Air mataku mulai turun.

“Gw kesana ya Bin. Gw mau nungguin lo.” Aku mengatur suaraku agar Bintang tidak mendengar tangisku.

Rain pasti nangis, suaranya berbeda.. gak mungkin gw biarin dia lihat keadaan gw sekarang, bathin Bintang. Bintang saat ini terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Tubuhnya semakin kurus, wajahya pusat pasi. Lemah.

“Gak usah, Rain. Jangan nekat kesini. Kalau lo nekat berarti lo gak kasian sama gw. Lo malah bikin gw semakin kepikiran.”

“Tapi Bin...”

tut...tut...tut... telepon terputus. Bathinku kacau. Pikiranku berantakan. Hanya air mata yang mengungkapkan perasaanku saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun