Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pariban dari Jawa

27 Maret 2016   21:40 Diperbarui: 28 Maret 2016   05:35 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Melamarmu".

"Hah! apa maksudmu bang?" kini keheranan menyelimuti hati Sasha.

"Ya, aku akan melamarmu sayang, maukah kau menikah denganku?" pinta Ucok, dia mengeluarkan kotak kecil tempat perhiasan, dikeluarkan sebuah cincin. Perlahan disematkan cincin itu di jari manis Sasha.

"Ucok" Sasha tak bisa menahan keharuan.

"Kamu belum jawab aku sayang, bersediakah kau menikah denganku?" ulang Ucok.

"Yes I do " jawab Sasha, "tapi benarkah ini bang? kamu tidak bergurau kan?" tanya Sasha.

"Tidak sayang, aku serius, keluargaku akan segera menemui keluargamu"

"Tapi, kamu tadi bilang mau menikah dengan paribanmu?" hati-hati Sasha bertanya.

"Ya aku akan menikah dengan paribanku, dan kamu itu paribanku sayang" canda Ucok sambil mencium kening Sasha.

"Ah kamu bikin aku jantungan aja bang" protes Sasha "Lagian mana boleh aku disebut pariban, aku bukan anak tulangmu kan?" 

"Hehehe ya sayang, mamakku juga protes waktu aku bilang kamulah paribanku, karena dalam adat Batak menyebut pariban juga ada aturan tertentunya, tapi apapun itu bagiku kamu tetaplah paribanku, pariban dari Jawa, calon istriku" penjelasan Ucok membuat lega hati Sasha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun