"Kapan abang menikah?" tanya Sasha setelah bisa menguasai diri.
"Secepatnya Sha, abang dah gak bisa nunggu lebih lama lagi" Jawaban Ucok bagaikan pisau yang menusuk hati Sasha, segera dia beranjak dari tempat duduknya berniat pergi, baginya sudah jelas percintaannya dengan Ucok akan segera kandas.Namun tangan Ucok sigap menarik Sasha. Karena belum sepenuhnya berdiri, Sasha tubuh Sasha limbung dan jatuh tepat dipangkuan Ucok. Kini tubuh mungil Sasha berada dalam dekapan Ucok.
"Sayang mau kemana?" tanya Ucok masih mendekap tubuh Sasha
"Lepaskan aku bang!" Sasha meronta, mencoba melepaskan dekapan tangan Ucok.
"ya aku lepaskan tapi bilang dulu mau kemana?"
"Aku mau pulang, tak ada guna lagi aku di sini bang, bukankah percintaan kita akan berakhir?" kembali Sasha terisak.
Ucok makin mempererat dekapannya. " Kamu belum mendengar semua penjelasanku sayang.."
"Sudah cukup, aku gak mau dengar penjelasan abang lagi, toh abang mau meninggalkan aku, abang mau menikah dengan pariban " tangis Sasha makin menjadi.
"Heh siapa yang bilang mau meninggalkan kamu? Aku cinta kamu sayang, cinta sampai mati"Â
"Tapi abang mau menikah dengan pariban kan?"
"Ya benar aku akan menikah dengan paribanku, pariban tercinta" kelakar Ucok.