Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang baik karena, disaat aku mampir ke tokonya Wan Ali malah memberikan kue karena hari itu adalah hari ulang tahunnya.
 *Tokoh yang Pemarah : Wan Ali yang mengempit papan catur di ketiak kirinya tampak serius betul: kepalanya menyentak nyentak beberapa kali, menunjukkan ketidaksetujuan; mulut mengoceh dengan mata membersil; tangan kanan secara berkala menunjuk-nunjuk wajah istrinya; dan wajah memerah membuat rupanya semakin buruk.
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang pemarah. Karena terlihat dari gestur tubuhnya yaitu, ketika kepala nya menyentak-nyentak beberapa kali, menunjukkan ketidaksetujuan, dan mulut yg mengoceh serta tangan yg menunjuk wajah istrinya.
*Tokoh yang banyak bicara ( cerewet) : Sejak melangkahkan bidak putih untuk kali pertama hingga akhirnya aku diskakmat, ia terus mengocehkan hal-hal konspiratif.
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh banyak bicara. Karena dari awal mulai permainan catir hingga tokoh aku diskakmat, Wan Ali masih saja mengoceh. Tidak bisa dibayangkan berapa lama ia mengoceh.
*Tokoh yang pintar dan pemberani :Â Aku tiba dipelataran parkir dan melihat perempuan berkaus rockstar tadi tengah mengacungkan botol bir yang pecah dibagian bokongnya kepada dua laki-laki di dekat motor bebek. Kunyalakan rokok, menghampiri ketiganya dengan jemari lengan kiri membentuk pistol di dalam saku jaket kemudian bertanya dengan suara gagah yang dibuat-buat.
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang pintar dan pemberani. Karena disaat dia melihat perempuan yg sedang ribut ribut dengan 2 laki laki dia langsung berpikir buat mendatangi mereka hanya dengan jemari lengan yang membentuk pistol lalu dimasukkan kedalam saku jaket.
C) Â Tokoh Maimunah ( istri Wan Ali )
      Tokoh Maimunah dalam cerita ini digambarkan sebagai tokoh datar sebab dari awal sampai akhir hanya menunjukan satu sikap saja.
*Tokoh yang Cerewet : Pendapat paling masuk akal datang dari Maimunah, istri Wah Ali. Ia tanpa sungkan menceritakan kebobrokan Wan Ali dan tak bisa berhenti bicara bahkan saat suaminya mendatangi kami. " Badan kerempeng begini pengin kawin lagi. Muke gila.
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang cerewet. Karena disaat Wan Ali datang si Maimunah ini masih terus aja berbicara tentang kebobrokannya Wan Ali.