e.) Di kamar mandi :Â Saat mandi aku mendengar "Hymne Pramuka",nada dering ponselku,tiga atau empat kali.
f.) Di Lampu merah :Â Di lampu merah, kami bersisian dengan Datsun kuning keluaran tiga puluhan silam.
g.) Di Bar :Â Kuputuskan menepi di sebuah bar. Di sana sedang berlangsung acara diskusi.____. Aku hanya berpura-pura mendengarkan sebab mereka berbagi bir gratis.
h.) Di pelataran parkir :Â Aku tiba di pelataran parkir dan melihat perempuan berkaus rockstar tadi tengah mengacungkan botol bir pecah di bagian bokongnya kepada dua laki-laki di dekat motor bebek.
i.) Di trotoar / tepi jalan :Â Beberapa meter dari perempatan, kulihat seorang nenek di trotoar. Ia tengok kanan kiri seraya memegang kardus biru seukuran genggaman tangan. Kutepikan Cortazar tak jauh dari tempatnya berdiri dan bertanya apa gerangan yang ia lakukan di tepi jalan sore-sore begini.
j.) Rumah si Nenek ( Bu Tati) :Â Tiba di depan rumahnya, kami disambut sebuah Starlet merah, mungkin keluaran 1994 atau 1996, dan di sisi garasi terdapat sangkar burung sebesar kaleng kerupuk. Rumah ini cukup menyenangkan andai ia diurus oleh orang yang sedikit lebih muda. Pemilihan warna putih untuk dinding membuat semua benda di dalamnya tampak jelas: lemari dan meja makan dengan warna natural kayu,
k.) Di motor :Â Afif menggeser bokongnya, Cortazar sedikit oleng, melalui getaran kemudi ia memberitahuku bahwa dua orang di belakang (Afif dan Yadi) ketakutan. Jadi kupacu Cortazar lebih cepat lagi. Aku berkata bahwa remnya blong.
l.) Di bengkel Jethro (Njet) : Dua tikungan lagi kami tiba Monster Terbang, bengkel milik Jethro. Setelah memarkir Cortazar, Aku menghampiri Yadi yang masih takjub memandangi tiga tengkorak kerbau di atas papan nama bengkel.
m.) Di jembatan : Malam itu, sepulang dari rumah sakit, aku beristirahat di jembatan. Sungai baru saja dikeruk, mesin pengeruk masih terparkir di tepi.
n.) Warung pecel lele : Kami sedang beristirahat di warung pecel lele. Selagi menunggu pesanan tiba, Aku memikirkan nama samaran masing-masing kami.
o.) Di dalam Mobil :Â " kenapa kau bisa sekurus ini, Gaspar?" tanyanya ( Topeng merah muda). "Ah, aku lebih senang memanggilmu Budi Alazon." Ia membuka percakapan di dalam mobil dengan sangat baik, tak menyisakan ruang bagiku untuk bertele-tele.