"Mama, Â sakit... Mama..., " air mata perempuan itu semakin tumpah. Â Semua orang bangun. Â Tak ada lagi yang mengalah pada kantuk. Tanpa kata penjelas dari Lidia, Â mereka telah menyimpulkan sendiri. Â Rambutnya yang acak-acakan dan bajunya yang koyak itu adalah penjelasan.Â
Gadis itu tak gadis lagi. Â Ia terus menangis menyebut ibunya. Â
Kupang, Â 24 October 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!