Refleksi 5 (Wisata Bahari Sabang -- Pariwisata Laut)
Dari sabang hingga Merauke. Kita tidak bisa mempermasalahkan di mana awal (awal titik Indonesia maybe) yang penting sabang itu ujungnya Indonesia. Dari sini ke sana. Sehingga kak Fahrul ini sering menyebut sabang ini sebagai salah satu wonderful Indonesia strat poiny. Jadi luar biasanya Indonesia ini berawal dari sabang. Kemudian bangunan itu sendiri mencitrakan tentang aceh dan 4 penjuru mata angin. Jadi kita tadi mungkin lihat ada bangunannya berbentuk senjata perang khas aceh yaitu rencong, yang ada 4 di 4 sudut itu menampilkan 4 mata angin.Â
Sebenanrya titil awalnya itu bukan di situ. Titik awal Indonesia di pulau rondoh. Kalau kita lihat tadi, mungkin ada yang lihat keluar lagi sedikit itu ada 1 pulau kecil, nah itu pulau rondoh. Tapi karena di situ tidak ditinggali, walaupun dia wilayah administratifnya amsuk ke gampoeng iboih tapi dia tidak memang karena tidak ada orang di sana, yang ada Cuma navigasi dan Angkatan laut, ya kita sering menganggap titik 0 itu dari yang tempat tadi kita kunjungi.
Jadi setelah dari titik 0km tadi langsung ke pantai tepin layuh, pantai iboih untuk snorkeling. Masihg-masing ada tour guidenya . jadi sebenanrnya saat ini memang pantai iboih itu menjadi primadonanya kota sabang. Karena mulai dari keindahan bawah lautnya, juga luasnya wilayah gampong  tersebut serta keamanannya dan sarana prasarananya sekaligus  tentang bagaimana masyarakat di situ mngelola daya Tarik wisata. Tadi begitu sampai semuanya langsung diarahin dimana tempat sewa peralatan snorkeling.Â
Kemudian kita langsung ke speed botany langsung di handle sama bang Jo. Ini sebenanrnya speed boat ini kalau di daerah lain masih berebutan untuk mendapatkan penumpang. tapi, di iboih sudah berhasil di buat  mellaui satu pintu sehingga  ngga ada yang berebut. jai, itulah tentang pengelolaan masyarakat iboih yang memang harus kita acungi jempol untuk saat ini dan bisa menjadi trans sektor untuk pengelolaan wisata bahari. Nah kita sudah menyebrang sampai ke pulau rubiah terus ada Batasan pelampung yang batas air, itu sebagai tanda zona aman untuk pan snorkeling. Di bawahnya ada banyak terumbu karang tapi mungkin di tempat dangkal banyak terumbu karang yang sudah rusak.
Dulu, sebenarnya itu bagus, tapi kenapa rusak? Karena memang ya pengelolaannya menjadi sebagus ini  setelah dipelajari. Jadi setelah direncanakan, di evaluasi akhirnya sekarang terbentuklah sistem pengelolaan yang lebih baik. Dulu bukan di pantai iboih itu orang datang untuk berwisata ke kota sabang, dulu sabang ini memang sabang sudah di kenal sebagai kota pariwisata itu sejak tahun 1980an itu memang sabang sudah menjadi kota pariwisata tapi bukan di sektor pariwisata bahari. Karena dulu ssabang sedikit lebih bebas dari banda aceh.Â
Sehingga orang menjadikan sabang ini kurang lebih kotanya untuk berjalan-jalan. Kemudian seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai mendatangi pantai gapang. Karena pantainya yang Panjang dan bersih sehingga aman untuk berenang. Belum ada kesadaran masyarakat bahwasanya  bawah laut itu memiliki potensi pariwisata. Sehingga ada sosok tokoh lingkungan yang juga memberi inspirasi ke kak fahrul waktu mengikuti kegiatan putra-putri bahari Indonesia Namanya bapak mahidin doden.
Jadi, bapak itu asal dari sigli dan dia hanya lulus sekolah rakyat dan itu ga  lulus, dia cuman sampai kelas 3 dan kemudian kelurar. Karena amsa itu kan masa anak-anak, terus beliau merantau ke sabang akhirnya kenal dngan orang iboih dan sering dikunjungi oleh orang-orang luar sehingga dan dia juga pernah di bawa ke maladewa untuk melihat keindahan bawah lau maladewa. Sehingga dia berfikir bahwa apa yang dimiliki oleh pantai iboih itu tidak kalah oleh apa yang dimiliki oleh orang lain.
 Sehingga dia giat untuk menghidupkan Kembali terumbu karang yang sudah mati dikarenakan tsunami aceh di tahun 2004. Pada tahun 2006, itu dia mulai menggalakkan transplantasi terumbu karang karena aceh juga baru saja di timpa musibah tsunami, banyak NGO dari luar negeri yang datang ke aceh, termasuk juga NGO-NGO tentang isu-isu pelestarian lingkungan. Kemudian  bapak itu disponsori oleh NGO dari Swiss untuk melakukan transplantasi terumbu karang sehingga dia mendirikan sebuah Yayasan yaitu coral oasis waktu itu.Â
Di sabang juga ada pembangunna Pelabuhan, di city 3, konter terminal yang menjadi Pelabuhan bebas itu terumbu karangnya banyak waktu itu, bekerja sama dengan yayasar koral itu  dipindahkan terumbu karang yang ada di bawha laut it uke pantai iboih.
Banyak tantangan yang dialami oleh bapak almarhum pak Doden. Mulai dari pemerintahan gampong, kemudian masyarakat yang menolak datangnya wisatawan. Karena memang (sedikit catatan hitam untuk sabang) dulu pariwisata yang seperti kata kak fahrul katakana tadi, orang itu datang ke sabang menganggap sabang ini kota yang sedikit lebih bebas dari pada banda aceh. Sehingga di sini sedikit liar. Oleh karena itu, pandangan amsyarakat  terhadap pariwisata itu buruk. Jadi, ketika datangnya wisatawan mereka menolak.Â