Mohon tunggu...
Sayyidah Ilman Nisa
Sayyidah Ilman Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

If there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simfoni Indah PMM di Ujung Barat Indonesia

18 November 2022   00:35 Diperbarui: 18 November 2022   00:48 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebebannya  mereka memberika cost kepada kita, mereka bekerja unutk kita, kita mempekerjakannya, namun dia memberikan  .. 1. Memudahkan dan meringankan pekerjaan kita. Karena  mereka dengan mesin, engineer, engine (mesin) daripada sebuah marketing itu. Jadi jangan takut dengan keadaan kita mengeluarkan cost. Kalau kita mau ringan. Berarti ada representative yang harus kita lakukan kepada orang yang mengelola (cost kita kasih) atas nama usaha kita. Namun jangan  juga kita berfikir, dia yang mengeluarkan cost, malah kita diberikan cost -- profit kepada kita. 

Jadi, emnurut beliau, bisa juga hari ini banyak pengguna jasa sebagai pemasaran tanpa harus di gaji. Mereka hanya di bayar seperti Instagram kepada peneglola, kita bermitra aja, mereka yang Kelola ada juga web mereka yang Kelola kita bayar pertahun, semua mereka yang Kelola, postingan  dsb. Kita mengeluarkan cost yang sangat murah untuk  jadi pemasaran. Tidaka da yang menjadi kendala, banhak solusi bagi mereka yang waktunya sedikit karena faktor pekerjaan tadi tapi tetap bisa melakukan bisnis.  

Tidak ada yang menjadi kendala  asal tadi kita mau mengeluarkan sedikit cost atau dengan sistem bagi hasil semisal. Mereka  yang berjalan  namun kita sebagai controlling aja terhadap pekerja yang ada hari ini. Banayk waktu kita asal kita mau memberikan pekerjaan itu kepada orang lain, jangan menganggap rugi, justru kita senang dan beruntung jika bisa memberikan pekerjaan itu kepada orang lain.

Kalau di lihat pekerjaan, beliau masih di bilang banyak, tapi beliau tidak meras itu pekerjaan banyak. Malah waktu beliau banyak. Karena mereka (beliau) membagi job kerja. Di kasih mereka, jadi tidak ada yang sulit untuk melakukan pekerjaan yang bersamaan. 

Yang penting pada ikhtiarnya, aga bagaimana usaha itu kita jalan, contohnya amal, beliau pikir wirausaha itu tetap jalan, tenun, produk baju yang sudah tetap bagus, hidup. Karena bisnis, passion hari ini adalah bisnis yang sangat menjanjikan. 

Beliau melihat perkembangan dari beberapa UMKM yang hebat hari ini itu dari passion. Yang penting kuliah tetap lancer, tidak menjadikan kendala dalam berbisnis. Ada orang bilang saya pingin fokus kuliah, baru nanti berbisnis setelah selesai. Ngga ada jadi masalah ketika kita melakukan bersamaan. 

Banayk waktu, jadi kuliah itu bukan menjadi masalah dalam hal-hal kita melakukan produktif yang lainnya. Justru learning by doing tadi, apa yang kita diajarkan, kita kemudian kita lakukan sebuah aksi, learning by doing itu akan membuat kita lebih perfect. 

Dibandingkan mereka hanya learning namun doingnya tidak ada, setelah selesai jauh, cari tempat kerja di mana nih katanya. Paling jadi pelamar kerja. Kebanyakan kita mindsetnya, kalau kita kuliah di doketr gigi, saya, saya kuliah di ekonomi, bisa jadi peluang-peluang yang lain. Kita bisa jadi apapun tapi kalau  kita fokus  dalam satu hal, kita kan menjadi orang hebat. Manusia itu multitalent. Semua itu bisa di latih

  • Apa yang menjadi satu prinsip dasar, satu kalimat, satu ayat quran yang menjadi sehingga Donya Droep Daruet bisa konsisten sampai saat ini. Karena seperti yang kita ketahui di aceh juga banyak pasti komoditi kopi seperti ini /pesaing, yang menjadi prinsip utama?
  • Yang pertama kita bangun itu apakah nama brandnya dulu , produknya dulu, atau membangun koneksi terlebih dahulu,atau harus balance? Karena saya rasa maisng-masng ada kelebihan dan kekurangannya

Aaso taa'asyeeikie yo sonyatawaa, nichai Taiwan and pawangg..

Meyo, pusyeee,,,

Wasyiaaa aceyaahh (Chinese language)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun