Mohon tunggu...
Novita Nurfiana
Novita Nurfiana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Eccedentesiast, ichthyophobia, gamophobic, Cynophobic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan

15 September 2014   18:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Bontang itu panas, tapi bagus, lain waktu kuajak kau kesana.” Kata Tama memamerkan kota kelahirannya kepadaku yang tengah sibuk menulis proposal KKL.

“Banyak pantai di sana kak?”tanyaku antusias sambil menghentikan pekerjaanku.

“Banyaklah Fi, Kalimantan itu kan pulau, pastinya dikelilingi laut, apalagi Bontang, paling timurnya Kalimantan.”

“Eh Kak, kenapa tidak kamu ambil saja tawaran KKL ke sana, begitu kan kamu bisa pulang menemui Ibu, katanya kamu rindu?”

“Aku mau KKN saja di Malang, biar selesai KKN bisa mengunjungi kamu ke Jakarta, ke tempat KKL-mu nanti.”

“Aku bingung kenapa kamu tidak ambil KKL, itu lebih praktis Kak, kamu juga bisa pakai hasilnya untuk bahan skripsimu nanti.” tanyaku smbil kembali mengerjakan kesibukanku

“KKL itu bikin pusing, segalanya serba sendirian, tidak praktis, lagi pula, KKL itu terkesan terlalu individual, sedangkan KKN lebih kekeluargaan.” jawabnya sambil mengacak rambutku.

….

Rencana pertunangan, pernikahan dan semua hal yang berkenaan dengan dua hal itu menjadi tanggung jawab orang tua kami, sepenuhnya. Aku dan dia hanya harus cepat lulus, begitu pesan Mama. Tidak terlalu sulit bagiku untuk lulus cepat, kreditku toh sudah habis sejak semester lalu, mata kuliah yang tengah kuambil juga hanya mata kuliah tambahan untuk mendukung skripsiku.

Masalah justru datang dari Tama, entah kenapa dia jadi terkesan malas, terkesan enggan menyentuh laptop, terkesan enggan menyentuh buku dan laporan hasil KKN yang hanya tinggal dimasukkan ke dalam layar digital laptopnya. Padahal banyak tugas kuliahnya yang aku kerjakan di sela masa KKL-ku yang lebih panjang daripada KKN-nya.

“Kak, kenapa kamu tidak mengerjakan laporan KKN-mu saja, daripada kamu ke Jakarta, itu hanya akan buang-buang waktu.” kataku melalui ponselku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun