Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hiks, Ternyata...

19 September 2020   13:46 Diperbarui: 19 September 2020   13:51 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dika2005: Jenny, gue agak kecewa sama lo ketika lo upload video tiktok dan lo gak pake hijab. Lo tau kan kalau wanita itu diwajibkan memakai hijab?

Jenny, gue kecewa ngeliat sikap lo yang berubah semenjak lo berteman sama temen lo yang sok asik itu. Lo jadi jarang ngaji, jadi lebih sering dengerin musik dibanding denger Al-Qur'an.

Sebenarnya masih banyak lagi, tapi mungkin lain kali saja aku ceritakan.

Zahra Neth: Cmn gara-gara itu?
Dika2003: Iya
Zahra Neth: Mungkin niat lo baik, tapi cara lo itu yang bikin dia risih.
Dika2003: yatapi kan itu udh melanggar peraturan agama.
Zahra Neth: Coba lo minta maaf ke dia
Dika2003: udh tapi dia malah ngeblokir gue..
Zahra Neth: Mampos

Aku tidak menyangka bahwa Dika seketat itu dalam menjalankan perintah agama. Ketika ada orang yang salah, dia langsung menasihatinya tanpa banyak basa basi. Sebenarnya itu termasuk salah satu tipe lelaki idaman menurutku. Karna jika ia mengingatkan itu berarti tanda cinta yang sebenarnya.

Apa berarti aku jatuh cinta kepada Dika? Hush jauh-jauh sana kau cinta. Aku tidak akan terpengaruh oleh tipu dayamu. Lihat saja nanti.

Aku tidak akan seperti Nisa yang mudah sekali ge-er. Aku adalah Zahra, Cewek yang bodo amat dengan cowok.

***

Pagi ini pemandangan di lantai tiga SMA Tirtamaya sangat menakjubkan. Jarang-jarang aku melihat pemandangan gunung dilantai 3 ini. Biasanya, pasti selalu tertutup awan.

"Zah, temenin gue ke kamar mandi yok." Ucap Nisa menarik tanganku. Aku melotot, kesal dengan Nisa yang main asal tarik. Hampir saja aku tertabrak oleh lelaki didepanku.

Lelaki tersebut menoleh kearahku. Aku diam sejenak memperhatikan wajahnya. Dika? Kagetku dalam hati. Aku memalingkan wajahku. Entah kenapa tatapan dinginnya membuatku merinding.

"Eh Dika, mau kemana?" Nisa yang melihat Dika pun bersorak kegirangan. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala. Kenapa aku punya sahabat yang aneh seperti ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun