" ada siapa disana Ricza, Sarif??" Ucap bu Andin
"Disana ada malaikat penyelamat ibuk." Mereka menarik  narik baju bu Andin.
Maka terdamparlah ia sekarang di satu bangku di dekat taman. Dengan Najih yang keluar dari balik pepohonan yang tidak membuatnya terkejut. Yang dia sudah tebak sebelumnya.
(Kok ibu gak kget ya gak kaya dicerita) dalam hati Najih.
" saya tidak melihat drakor bu." Najih membela diri.
"Tapi baca wattpad?"
" iya."
" korban wattpad lain. " bu Andin sambil menggelengkan kepala.
" najih ibuk tidak punya waktu Najih silahkan cepat sampaikan kamu mau apa sekarang. Ibu ada urusan di rumah sakit."
"Saya cuma mau minta maaf bu karena kejadian yang kemarin."
"Iya sebelum kamu minta maaf ibu sudah memaafkan kamu Najih. Sudah ya" bu Andin berdiri dari bangku taman.
" sama satu hal lagi bu."
" apa??"bu Andin sebenarnya sudah enggan meladeni anak badung satu ini. Tapi bagaimana lagi. Bu Andin  lemah dengan muridnya yang merengek.
"Saya juga mau ngasihkan ini." Najih mengeluarkan sebuah plastik dari kantungnya. Plastik yang cukup besar. Dan berisi. Najih memberikaannya dengan gaya jepang.