Mohon tunggu...
Dendi SwaranDanu
Dendi SwaranDanu Mohon Tunggu... Seniman - sanghana

kenapa saya menulis ? ini sebuah pertanyaan klasik yang sering dipertanyakan bagi mereka penulis, bahkan untuk saya yang ingin memulai. ini zaman penyebaran ide dimana-mana orang pada sadar untuk menyebarkan apa yang mereka tau. orang akan menyebarkan apa yang mereka punya dan orang akan menyebarkan apa karya mereka.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Abu dan Ceklah

28 Januari 2021   12:43 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:57 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abu membuka mulut dan Ceklah memeriksanya

Ceklah  : emmm....baiklah bapak ini cukup diberi obat nomor 41....dan teteskan 3 kali dimulut...

Abu        : (di coba kemudian diludah sekuat tenaga) wah...ini minyak tanah...bukan obat...

Ceklah  : hah...Abu sudah dapat merasakan....bayar seratus ribu....

(Abu dengan kesal memberikan uang 100 ribu dan pergi meninggalkan Ceklah)

Abu        : kurang ajar dia kerjain aku. Sekarang aku tidak boleh kalah. Aha...aku punya ide.

Abu hilang ingatan dan pura-pura gila.

Abu        : siapa saya....hari ini hari apa?

Ceklah  : Abu kenapa lagi?

Abu        : saya tidak tau apa-apa...saya hilang ingatan... kamu siapa?

Ceklah  : saya dokter....saya punya obat.... saya akan memberikan Anda obat 41 dan teteskan 3 kali dimulut...

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun