"Emang ada sinyal? Udah dimana kita?" tanyaku.
"Gak tau belum ada sinyal nih" jawab Ara.
Spontan Toro langsung berkata dengan nada heran.
"Tadi gw sama Anto liat Lo berdua lg berhenti. Terus Lo Ray ngasih aba-aba gue suruh jalan terus, ya gue jalan aja." terang Toro.
"Bener" sambung Anto.
Ray dan Ara saling menatap.
"Yang bener Lo pada. Gue sama Ara gak ada tuh liat kalian lewat. Justru malah Arda sama Adam yang nyamperin kita." jelas Ray sambil memandang ke arah Anto, Toro, Arda dan Adam yang masih berdiri.
"Ya ampun beneran kita liat kalian berdua lagi berhenti." Toro memastikan lagi.
"Wah gak beres nih. Bentar....bentar...Lo minum dulu deh Toro, Anto" kataku coba nenangkan suasana.
"Pasti di antara kalian ada yang kencing ya di sana" tiba-tiba suara perempuan setengah tua penjaga warung terdengar serak-serak begitu sambil jalan ke arah kami membawakan mangkuk berisi mie instan.
Sontak setelah mendengar suara ibu setengah tua pedagang warung, mata kami langsung mengarah ke Ray.