"Sayang! Kita duduk di sana ya." tegur Red
"Yo! Iya, Yang!"
"Kamu kok bengong sendiri sih?"
"Hahaha... Aku hanya speechless lihat perpustakaan fakultasmu yang sangat megah!"
"Em, aku tadi bilang kalau kita duduk di bangku baris ketiga dekat jendela sana ya."
"Oke oke, aku ke sana dulu ya."
Keduanya berpisah. Red bergegas berjalan mencari buku di sejumlah deretan buku berjudul Anatomi Tubuh Manusia, sedangkan Girly bergegas berjalan menuju tempat duduk seperti yang ditentukan Red. Tidak beberapa lama, keduanya tampak duduk bersama. Girly hanya memandangi wajah serius Red yang asyik mencari materi di dalam buku sambil mencatat jawaban pada bindernya.
Helaan nafas panjang Girly rupanya mengusik telinga Red. Memang tidak biasanya Girly menghela nafas panjang di hadapan Red. Sekalipun Girly menghadapi masalah berat, Girly selalu pandai menutupi dengan perilaku santai dan santunnya.
"Ada apa ya dengan Girlyku? Mengapa sedari tadi dia menghela nafas terus?" gumam Red di dalam hati.
Red kembali melanjutkan pencarian materi tugasnya tanpa menghiraukan sang kekasih yang berada tepat di depannya. Sementara itu, Girly juga menyibukkan diri dengan membuka telepon genggamnya untuk membaca artikel di media sosial. Keduanya tampak larut dalam kesibukan sendiri tanpa saling mengganggu.
Belum selesai Red dan Girly membaca buku di perpustakaan, tiba-tiba ...