Api tampak semakin membesar. Petugas keamanan kewalahan memadamkan api di lantai 7, 8, dan 9. Alat pemadam kebakaran seolah kelelahan saat mengeluarkan cairan dari dalam perutnya. Beberapa saat kemudian, sistem pemadam api otomatis di langit-langit gedung fakultas mulai bekerja. Air keluar dengan deras memadamkan api sebelum sempat melahap bagian gedung lainnya.
Red dan Girly beserta ratusan mahasiswa dan karyawan fakultas akhirnya berhasil keluar dari dalam gedung. Mereka melalui tangga darurat dengan baik tanpa ada korban darinya. Setiba di halaman universitas, mereka semua bergegas menaiki bus sesuai dengan daerah tujuan masing-masing. Girly memilih ikut dengan Red meskipun lokasi rumahnya berbeda arah dan lumayan jauh dari rumah Red.
"Sayang, kamu tidak apa-apakan?" tanya Red sambil mengamati sekujur tubuh Girly.
"Aku baik-baik kok. Kamu gimana, Yang?" balas Girly tampak panik.
"Aku baik kok. Syukurlah kamu baik."
"Iya, nanti aku menginap di rumahmu ya. Aku takut pulang ke rumah."
"Iya, gpp sayang. Nanti, aku telepon Om Oilman supaya dia tenang."
Satu per satu Bus mulai bergerak meninggalkan universitas menuju lokasi masing-masing. Di saat bersamaan, sejumlah truk pemadam kebakaran dari dinas pemadam kerajaan dan kepolisian mulai berdatangan ke lokasi.
Bersambung...