Mohon tunggu...
Salwa AmaliaKaysan
Salwa AmaliaKaysan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Introvert yang hobi melukis, menulis dan mendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saudara Kaya

2 Januari 2025   22:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   22:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
02.12.2025. Dokumen pribadi.

"Kenapa datang terlambat? Itu makanan kalian!" ujar Ibu Gusti sambil menunjuk ke arah tiga kursi kosong.

Kay menatap nasi dengan lauk ayam goreng. Air liurnya seakan menetes deras. Bagi mereka, makan ayam goreng sudah sangat istimewa.

Kay dan Muh biasa makan dengan tempe goreng dan sayur bening. Jatah makan sehari mereka hanya Rp.25.000,- saja, karena sang bunda, hanya kuli cuci dengan gaji Rp.500.000,- sebulan.

Kay masih kelas empat, sedangkan Muh, belum sekolah. Mereka hidup sangat prihatin, setelah kematian sang ayah karena kecelakaan.

"Ayuk makan, jangan diliatin saja!" ujar Ibu Gusti ramah.

Tiba-tiba sang Bunda ijin ke toilet bersama Muh. Kay melahap dengan nikmat makanan di hadapannya.

Setelah selesai makan, dia baru menyadari adik dan ibunya masih belum kembali. Kay pamit untuk menjenguk ke toilet.

Dilihatnya sang Bunda duduk bersandar di kursi, dan Muh tidak ada di sana.

"Bun ...?" sapa Kay pelan.

"Eh, kenapa ke sini?" tanya Bunda heran, "Adikmu bolak-balik toilet terus! Kamu di sana aja, tungguin!" perintah sang Bunda cepat.

"Baik, Bun!" sahut Kay gegas meninggalkan Bundanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun