Mohon tunggu...
Salwa AmaliaKaysan
Salwa AmaliaKaysan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Introvert yang hobi melukis, menulis dan mendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saudara Kaya

2 Januari 2025   22:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   22:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
02.12.2025. Dokumen pribadi.

"Wajah Bunda kenapa pucat sekali?" tanya Kay sambil terus memandangi wajah wanita yang sangat dicintainya itu.

"Bunda tadi jatuh dari motor, Kak!" sahut Muh sambil memberikan segelas air putih.

"Innalilahi!" seru Kay sambil menghampiri dan melihat setiap inci dari tubuh ibunya itu

"Bunda nggak apa-apa!" sahut sang bunda sambil memeluk kedua anaknya.

"Kalo tidak enak badan, kita nggak usah pergi aja, Bun!" ujar Kay pelan.

"Iya, badan Muh juga masih tidak enak, masih bolak-balik ke toilet!" sahut Muh lemah.

"Bunda tidak apa-apa! Kalian kan mau makan enak? Ayuk, jangan nolak rezeki!" sahut sang Bunda semangat.

"Beneran Bunda kuat?" tanya Kay dan Muh barengan.

"Iya!" sahut Bunda semangat. "yuk siap-siap!".

Mereka gegas bersih-bersih dan berganti pakaian. Motor sedang di bengkel, karena kecelakaan tadi pagi, mereka bertiga menunggu angkutan umum di halte terdekat.

Singkat cerita, mereka sampai di sebuah restaurant elit. Tampak Ibu Gusti melambaikan tangan ke arah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun