Saudara Orang Kaya
Karya: Salwa Amalia Kaysan
Kay menatap pilu bungkusan makanan di hadapan. Ditatap nanar nasi sisa, dengan ayam goreng setengah, nyaris tinggal tulang. Dia tak habis pikir dengan kelakuan orang-orang yang secara finansial begitu mapan.
"Maafin Kay, Bunda!" keluhnya perih.
Ditatap punggung sang bunda, yang tengah memasak mie instan. Dia menghela napas, dan membawa makanan itu ke teras.
"Meong..., meong!" sambut beberapa anak kucing kegirangan.
"Oyen, ini rezeki kalian!" ujar Kay, seraya membuka lebar-lebar nasi bungkus sisa itu.
Air mata menetes deras membasahi pipi. Dia menangis dalam diam. Pandangannya mengabur karena air mata.
Kay teringat kembali kejadian tadi siang.
"Bunda, kata Ibu Gusti kita diundang acara ulang tahun di restauran, looh!" ujar Kay semringah.
"Alhamdulilah, kamu dan adik bisa makan enak!" sahut sang bunda tersenyum.