"Sumi?" Bimo senang mendengar nama itu, "Apa Sha kata Sumi?"
"Sumi bilang nanti jangan dianter kerumah, apa si Bim yang mau kamu anter ke rumah Sumi?" Esha mulai bersandiwara sambil melirik Boyo.
"Oh iya, itu ada pesenan Sumi, terus di antar kemana?"
"Katanya suruh anter ke Lumbungnya Pak Wagiyo, Sumi minta tolong aku yang terima di sana nanti abis Ashar."
"Oh..., nanti kamu yang terima bukan Sumi sendiri?" Bimo aga kecewa mendengar ini. Boyo juga kaget, apa yang dilang Esha diluar rencana. Seharusnya yang dibilang Esha itu titipkan saja ke Kidang karena Kidang yang jaga lumbung itu.
"Kebetulan tadi Sumi mendadak diajak suruh ikut Buliknya ke Tumapel pulang sekolah. Mau jemput sodaranya yang lain katanya." jawab Esha pada Bimo.
"Oooh..., ya sudah nanti abis Ashar aku anter ke sana sama Boyo." kata Bimo sambil memandang Esha dan Boyo.
"Lho? Kok sama aku? Gak mau ah, aku harus tidur siang, ngantuk" kata Boyo pura-pura menolak.
"Ya sudah sak karepmu (terserah kamu) Bim, mau sama siapa aja, pokoknya abis Ashar aku tunggu di lumbung." kata Esha langsung balik badan dan pergi.
"Tulungi (tolongin) aku Yok, nanti tak kasi uang lagi wis," kata Bimo membujuk Boyo.
Kidang yang bermain di dekat-dekat situ memperhatikan Esha yang berjalan ke arah gedung belakang. Ketika Esha menghilang di balik gedung, tanpa menarik perhatian, kidang cepat-cepat menyusul Esha. Dia harus tahu hasil pembicaraan tadi untuk dilaporkan pada Ken Angrok.