"Terus.., terus..." kata Gajah.
"Pak Kades tiba-tiba mencari sesuatu di tasnya, lalu dia mengeluarkan 2 tas kresek. Terus dia memenuhi tas kresek itu dengan mangga yang kita bawa. Terus dia nyuruh aku bawa tas kresek yang penuh mangga untuk dikasih Sumi satu dan satunya buat aku. Lalu dia nyuruh Pak Kardi dan Bimo balik ke rumah Pak Kades. Ya sudah, aku ditinggal sendirian. Terpaksa jalan kaki, untuk ndak lama ketemu Singo."
"Haduuh...," kata keempat anak yang tadi menunggu hampir bersamaan dan langsung terduduk lemas. Mereka semua terdiam sejenak terbawa pikiran masing-masing dengan kejadian barusan.
Kidang menghampiri tas kresek yang di bawa Boyo, dia keluarkan mangga-mangga itu semuanya. Lalu menghitung jumlahnya. Anak-anak yang lain hanya melihat apa yang dilakukan Kidang. "Cuma ada 13 butir," kata Kidang pelan sambil memandang temen-temennya. Singo yang dari tadi tiduran mengatur nafas, bangkit mendekat dan memunguti mangga itu lalu dibagikan. Esha diberikan bagian yang paling banyak, 3 butir, yang lain kebagian dua.
Gajah memandangi 2 butir mangga di depannya lalu berkata pelan, "Kalo akhirnya cuma dapat 2 gini, mending beli di pasar aja kemarin. Daripada banyak drama-drama menengangkan!"
"Hahaha... hahaha..." serempak mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar celotehan Gajah.
Mereka semua kembali bercanda sambil berjalan pulang membawa bagiannya masing-masing. Sepertinya tidak terjadi apa-apa. Begitulah anak-anak, mendapat pelajaran dari pengalaman sambil bermain.
Selengkapnya baca di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H