Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ken Angrok - 12

30 Juli 2023   06:14 Diperbarui: 31 Juli 2023   09:12 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Biasanya begitu, jarang sekali mereka ndak bareng berangkatnya." jawab Boyo sambil agak mempercepat langkahnya.

Sampai di Gapura gang yang cukup lebar itu, mereka berhenti dan mengawasi ke jalan yang barusan mereka lewati. Mereka sengaja berdiri di balik Gapura sebelah kanan agar tidak terlihat jika ada orang yang menuju keluar gang. Beberapa kali Boyo mengintip ke dalam gang. Lalu tiba-tiba, "Itu mereka Ken!" kata Boyo berbisik.

Ken Angrok ikut mengintip dari balik Gapura, dia melihat beberapa anak perempuan dengan seragam merah putih seperti dirinya berjalan beriringan menuju ke arahnya. "Iya Yok, ayo kita jalan agak memutar, biar tidak ketahuan dan tersusul oleh mereka. Ken Angrok berencana agar pertemuan dengan Sumi pagi ini seolah tidak disengaja. Kesempatan ini akan digunakan untuk merayu Sumi agar mau bicara dengan Bimo mengenai tempat pengantaran mangga. Jika Sumi tetap tidak mau, alternatifnya adalah melibatkan Esha, teman dan sabahat dekat Sumi. Esha punya karakter 'grapyak' (mudah bergaul) dengan siapa saja, baik laki maupun perempuan. Ken Angrok berharap Esha mau menggantikan Sumi bicara dengan Bimo. Jika ternyata keduanya tidak mau, maka hari ini, misi harus ditunda dulu atau dibatalkan.

Boyo dan Ken Angrok berjalan pelahan sekali, suara anak-anak perempuan mulai terdengar dari belakang mereka. Sesekali Boyo melirik kebelakang untuk memastikan Sumi dan Esha benar-benar sudah di belakang mereka. Beberapa anak-anak lain melangkah lebih cepat dan mendahului mereka. Hampir seluruh anak-anak di Campara sekolah di SD Negeri Campara. SD Negeri di sini memang baru ada satu. Boyo mulai mendengar suara Esha yang memang keras, lalu dia menyenggol tangan Ken Angrok. Ken Angrok menengok kebelakang dan pura-pura kaget, "Eh..., kamu to Sumi."

"Lho..?, kon ngopo mangkat songko kene Ken? (kamu mengapa berangkat dari sini Ken?)" yang menjawab kencang malah Esha. Sumi malah benar-benar kaget dan wajahnya bersemu merah.

Ken Angrok dan Boyo berhenti dan membiarkan Sumi dan Esha mendahului. Kemudian mereka mengikuti dari belakang. "Aku tadi disuruh ke rumah Boyo sama Ibu, nganter titipan arisan buat Ibunya Boyo," kata Ken Angrok mencari alasan sekenanya.

"Halah..., kenapa ga di sekolah aja? Paling kamu pengin bareng sama Sumikan? hayooo..." goda Esha pada Ken Angrok. Sumi nampak malu dan mencubit Esha, "Ah kamu ini..." kata Sumi.

"Tenan (bener) kok Sha," kata Boyo mencoba meyakinkan, "Arisannyakan pas jam sekolah to, jadi ya harus dikasih pagi-pagi..." kata Boyo memperkuat kebohongan Ken Angrok.

"Tapi mumpung ketemu Sumi, Suwun ya Sumi, sudah bantu mintain mangga ke Bimo," kata Ken Angrok.

Sumi tidak menjawab, hanya manggut saja dan menunduk. Ada perasaan kaget dan senang dia bisa bertemu Ken Angrok pagi ini.

Boyo mulai membuka permasalahan pada Sumi, "Sum..., kemarin itu Gajah ngawur ngomongnya sama Bimo."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun