Mohon tunggu...
Dimas Adji Wasono
Dimas Adji Wasono Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Penulis

Menyajikan pengetahuan melalui menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja

8 Agustus 2022   13:36 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:40 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Penelitian pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan 

Penelitian yang dilakukan oleh Faroouia dan Nagendrab (2014) menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja.  Sanera dan Serife (2015) menunjukkan bahwa karyawan bank cukup puas dengan pekerjaan mereka didukung dengan lingkungan kerja yang cukup mendukung.  Berliana et al (2018) menyimpulkan bahwa  kepuasan kerja berpegaruh signifikan terhadap kinerja. Selain fackor kepuasan mendukung adanya kinerja karyawan, hal ini juga diperkuat dengan adanya budaya organisasi, dan keamanan dalam bekerja (Suratman dan Supriyantiningsih, 2019).

Pengaruh dari kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui mediasi kepuasan kerja 

Penelitian yang dilakukan oleh Mihalcea (2014) yang menunjukkan pada tingkat profil kepribadian, pemimpin yang menunjukkan orientasi tugas, dominasi, ambisi, kemandirian, kepercayaan diri menghasilkan tingkat kepuasan yang rendah di antara karyawan mereka. Angelina (2018) yang menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Zoom Jemursari Surabaya. Kepuasan kerja tidak dapat dijadikan variabel perantara untuk kepemimpinan Transformasional terhadap kinerja karyawan. Aulia et al (2015) juga menunjukkan bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja kerja, didukung dengan adanya pengaruh lingkungan kerja dan dimediasi dengan kepuasan kerja.

Pengaruh dari lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui mediasi kepuasan kerja 

Penelitian yang dilakukan oleh Pawirosumarto et al (2017) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif lingkungan kerja, gaya kepemimpinan serta budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif pada kinerja tapi lingkungan kerja dan budaya organisasi tidak mempunyai pengaurh signifikan pada kinerja karyawan, lalu kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh pada kinerja karyawan. Hardiyoko et al (2017) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dan kepuasan kerja, yang berarti benar bahwa kepuasan kerja memidiasi pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi. Chaudry et al (2017) yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja, serta pelatihan dan pengembangan mempunyai pengaruh terhadap employee enggagment dan kepuasan kerja.

Kinerja 

Kinerja adalah perwujudan dari hasil kerja selesai. Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian dapat menjadi kekuatan penting untuk memengaruhi perilaku karyawan. Robbins dan Judge (2007) mengemukakan bahwa kinerja adalah  hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya sesuai dengan yang pasti kriteria yang berlaku untuk pekerjaan yang diberikan. Kinerja karyawan adalah catatan dari hasil diproduksi dalam fungsi atau aktivitas pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu yang terkait dengan organisasi tujuan (Mkamburi dan Mary, 2017). Itu adalah hasil yang dihasilkan oleh unit fungsional tertentu atau aktivitas individu selama periode tertentu dan bukan pribadi karakteristik karyawan yang melakukan kerja.  Menurut Maharjan (2012), kinerja adalah hasil yang dicapai karena termotivasi oleh pekerjaan dan puas dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Setiap individu kemungkinan akan menghadapi situasi yang tidak terduga selama dalam proses mencapai kebutuhan yang dibutuhkan dengan bekerja dan menumbuhkan pengalaman di mana seseorang akan mengalami kemajuan dalam hidupnya.

Pada penelitian ini, untuk mengukur kinerja menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2006) yaitu :

  • Kuantitas kerja, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
  • Kualitas kerja, dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.
  • Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat menetukan kinerja karyawan .
  • Ketepatan waktu, diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output. Dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
  • Kemampuan bekerja sama, merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertical atau horizontal didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan semakin baik.

Kepuasan Kerja 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun