Â
Penelitian pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawanÂ
Penelitian yang dilakukan oleh Faroouia dan Nagendrab (2014) menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja.  Sanera dan Serife (2015) menunjukkan bahwa karyawan bank cukup puas dengan pekerjaan mereka didukung dengan lingkungan kerja yang cukup mendukung.  Berliana et al (2018) menyimpulkan bahwa  kepuasan kerja berpegaruh signifikan terhadap kinerja. Selain fackor kepuasan mendukung adanya kinerja karyawan, hal ini juga diperkuat dengan adanya budaya organisasi, dan keamanan dalam bekerja (Suratman dan Supriyantiningsih, 2019).
Pengaruh dari kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui mediasi kepuasan kerjaÂ
Penelitian yang dilakukan oleh Mihalcea (2014) yang menunjukkan pada tingkat profil kepribadian, pemimpin yang menunjukkan orientasi tugas, dominasi, ambisi, kemandirian, kepercayaan diri menghasilkan tingkat kepuasan yang rendah di antara karyawan mereka. Angelina (2018) yang menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Zoom Jemursari Surabaya. Kepuasan kerja tidak dapat dijadikan variabel perantara untuk kepemimpinan Transformasional terhadap kinerja karyawan. Aulia et al (2015) juga menunjukkan bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja kerja, didukung dengan adanya pengaruh lingkungan kerja dan dimediasi dengan kepuasan kerja.
Pengaruh dari lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui mediasi kepuasan kerjaÂ
Penelitian yang dilakukan oleh Pawirosumarto et al (2017) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif lingkungan kerja, gaya kepemimpinan serta budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif pada kinerja tapi lingkungan kerja dan budaya organisasi tidak mempunyai pengaurh signifikan pada kinerja karyawan, lalu kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh pada kinerja karyawan. Hardiyoko et al (2017) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dan kepuasan kerja, yang berarti benar bahwa kepuasan kerja memidiasi pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi. Chaudry et al (2017) yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja, serta pelatihan dan pengembangan mempunyai pengaruh terhadap employee enggagment dan kepuasan kerja.
KinerjaÂ
Kinerja adalah perwujudan dari hasil kerja selesai. Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian dapat menjadi kekuatan penting untuk memengaruhi perilaku karyawan. Robbins dan Judge (2007) mengemukakan bahwa kinerja adalah  hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya sesuai dengan yang pasti kriteria yang berlaku untuk pekerjaan yang diberikan. Kinerja karyawan adalah catatan dari hasil diproduksi dalam fungsi atau aktivitas pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu yang terkait dengan organisasi tujuan (Mkamburi dan Mary, 2017). Itu adalah hasil yang dihasilkan oleh unit fungsional tertentu atau aktivitas individu selama periode tertentu dan bukan pribadi karakteristik karyawan yang melakukan kerja.  Menurut Maharjan (2012), kinerja adalah hasil yang dicapai karena termotivasi oleh pekerjaan dan puas dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Setiap individu kemungkinan akan menghadapi situasi yang tidak terduga selama dalam proses mencapai kebutuhan yang dibutuhkan dengan bekerja dan menumbuhkan pengalaman di mana seseorang akan mengalami kemajuan dalam hidupnya.
Pada penelitian ini, untuk mengukur kinerja menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2006) yaitu :
- Kuantitas kerja, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
- Kualitas kerja, dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.
- Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat menetukan kinerja karyawan .
- Ketepatan waktu, diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output. Dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
- Kemampuan bekerja sama, merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertical atau horizontal didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan semakin baik.
Kepuasan KerjaÂ