Â
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Kinerja, Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja
Â
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus mendapat perhatian dari para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Menurut Bass et al (2003) faktor penting lain yang menentukan kinerja karyawan dan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan lingkungan adalah kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan transformasional memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan karena memberikan motivasi, saran-saran, dan kepercayaan terhadap para karyawannya. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan karyawan yang seharusnya menjadi perhatian dari pimpinan Angkasa Pura Supports (APS) yaitu masih ditemukannya penempatan orang yang tidak pada tempatnya yakni tidak sesuai dengan jabatan atau kemampuan kerjanya, kurangnya pengahargaan terhadap karyawan yang berkinerja baik dan uang jam lembur terlalu sedikit sehingga beberapa keryawan sering mengambil jam lembur untuk menambah pengahasilan mereka. Kemudian berdasar hasil diskusi dan tanya jawab dengan beberapa karyawan, menunjukkan bahwa sebagian dari karyawan merasa kurang mendapatkan perhatian dari pimpinannya. Hampir di setiap divisi, penulis mendengar keluh kesah dari sabagian karyawan bahwa pemimpin mereka kurang peka dalam mengkoordinasi. Misalnya saja ketika terdapat karyawan baru yang mengalami kesulitan atau kebingungan dalam tugasnya, justru yang membantu dan mengarahkan karyawan baru tersebut adalah teman sejawatnya, bukan pemimpinnya. Lebih fatal lagi adalah ketika salah satu diantara karyawan kurang memahami job description-nya, karyawan tersebut menjadi enggan untuk menanyakan kembali pada supervisor, karena mereka merasa canggung untuk menanyakannya kembali. Hal ini mengakibatkan hubungan antara karyawan dan pemimpin terlihat kurang harmonis. Keadaan yang demikian harus diantisipasi secepatnya karena jika seorang karyawan yang tidak puas biasanya mempunyai motivasi yang rendah. Akibatnya dalam bekerjapun mereka biasanya kurang bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak melakukan kesalahan dan lain-lain hal yang bersifat negatif seperti kemangkiran, telat masuk kerja dan lain-lain. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari Dewi et al (2018), hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Prahesti et al (2017), menunjukkan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Podungge (2018), hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan yaitu faktor lingkungan kerja. Lingkungan kerja juga berperan penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan yang ada dalam perusahaan Angkasa Pura Supports (APS) menunjukan belum optimal baik kenyamanan, keamanan dan fasilitas. Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif perlu melibatkan pemimpin, manajemen dan karyawan itu sendiri. Lingkungan kerja di Angkasa Pura Supports (APS) yang kurang kondusif dapat dilihat dari AC di beberapa ruangan ada yang mati sehingga suhu di dalam ruangan kurang nyaman, beberapa ruangan masih ada yang pengap sehingga menimbulkan bau, kurangnya udara yang masuk dari luar dikarenakan adanya beberapa jendela yang tidak dibuka dan sesama karyawan kurang memiliki hubungan baik ketika bekerja atau disaat berkomunikasi. Kenyamanan karyawan dalam bekerja juga menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Kenyamanan tersebut dapat tercapai dari lingkungan kerja yang baik. Dengan adanya lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat memacu produktivitas kerja karyawan yang tinggi. Menurut Nitisemito (2012) lingkungan kerja segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Lingkungan kerja dibagi menjadi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis. Menurut Sedarmayanti (2007) kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Dan ini juga sejalan dengan penelitian Riyanto et al (2017) menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki hubungan signifikan dan erat terhadap kinerja karyawan. Dan penelitian Nguyen et al (2014) menunjukan bahwa lingkungan kerja memiliki dampak positif terhadap kinerja karyawan.
Kepemimpinan yang baik dan lingkungan kerja yang nyaman, akan berdampak pada kepuasan kerja bagi karyawan. Kepuasan kerja merupakan sasaran penting yang perlu dicapai karenan akan memengaruhi kinerja dan produktivitas kerja seseorang dalam suatu perusahaan. Handoko (2011) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para  karyawan memandang pekerjaan mereka. Seseorang yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan. Mangkunegara (2017) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. Kinerja karyawan menjadi penentu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Hal ini diperkuat dengan penelitian Ali dan Farooqui (2014) yang mengungkapkan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja. Studi ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikna antara kepuasan kerja dengan kinerja. Hasil penelitian Mihalcea (2014)  yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dan Berliana et al (2018) yang membuktikan ada pengaruh nyata antara kepuasan kerja terhadap kinerja. Dengan adanya kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja yang baik serta karyawan puas dalam bekerja akan menyebabkan para karyawan merasa termotivasi untuk berprestasi sebaik mungkin dan dapat memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari Angelina (2018) yang menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Aulia et al (2015) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja,  ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, dan ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: "Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja".
Â
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja