Mohon tunggu...
Saadiah
Saadiah Mohon Tunggu... Perawat - Penulis, Perawat

Halo namaku Saadiah, seseorang yang menyalurkan hobinya lewat tulisan. Kalian juga bisa menemukan karyaku di berbagai aplikasi kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Why Me?

24 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 24 Januari 2025   22:24 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Kata orang setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan, kenapa aku tidak pernah merasakan  itu, kenapa hanya aku yang menderita disini, tidak bisakah bahagia cukup sekali.


"Kamu anak pembawa sial!" Perkataan itu terus berputar di benak Linzy.


"Gue nggak bakal ninggalin lo Linzy," ucap orang itu, membuat Linzy berpikir apakah ia pantas bahagia.


***


"Anak papa cantik deh," ucap orang itu dengan senyum lebarnya. 

"Iya dong, Pa, Nesha emang cantik dari lahir."


"Gimana sekolah kamu Nes?" Belum sempat Nesha menjawab, ia dikejutkan oleh kedatangan orang yang dibencinya. 

"Linzy, sini dulu sayang mama udah masakin makanan kesukaan kamu," ujar Mita.


"Iya Zy, sini sarapan bareng kita." Linzy muak dengan semuanya, iya benci melihat kebahagiaan mereka. Apa hanya ia yang menderita di sini. Apa tuhan lupa memberikan kebahagiaan padanya.


Linzy langsung pergi darisana. "Dasar  anak nggak tau diri," ucap Dino---Papa Linzy. Apa pantas Linzy menyebut orang itu dengan sebutan Papa.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun