Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Tengah Malam #2

16 Maret 2015   23:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:33 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Semakin cepat semakin baik, bukan?” Ryan tampak acuh tak acuh dengan laptopnya. “Saya takut semakin lama menahan akun ini, akan ada orang yang berani membayar lebih tinggi, dan itu tentunya mimpi buruk buat Anda, Tuan Sultan.”

“Oke, bagaimana jika saya transfer sekarang?” tawarku.

Ryan tertawa dan mengangkat kedua tangannya tanda setuju.  Tak sampai 15 menit, username dan password dari akun penyimpanan file foto dan video mesraku dengan Adeline sudah berpindah ke tanganku sementara Ryan – lelaki tinggi kurus itu mendapatkan apa yang diinginkannya.

“Senang berbisnis dengan Anda, Tuan Sultan,” kami berjabat tangan. “Dan jujur saja, jika Tuan punya niat mencelakai saya, sebaiknya batalkan saja.  Saya akan meninggalkan negara ini dan memulai hidup yang baru.”

* * *

2 bulan lalu…

“Kenapa harus kamu yang nganter?” Adeline merintih memegangi perutnya.  Saat ini kami sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit untuk persiapan kelahiran.

Aku yang duduk di belakang kemudi hanya diam.

“Aku nggak percaya sama kamu…,” lanjutnya sambil sesekali mengerang.

Melihat kondisinya yang seperti itu, ada sedikit rasa iba yang menyeruak.  Aku teringat saat mengantar Maya ke Rumah Sakit sewaktu melahirkan anak pertama kami.  Kondisinya persis seperti Adeline sekarang ini. Rasanya ingin aku membatalkan rencana jahat yang sudah kususun beberapa minggu sebelumnya.

Tapi aku sudah tidak bisa mundur!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun