Suaminya terbangun, saat ia sedang menantap wajah suaminya yang tertidur pulas.
” Belum tidur ? ” tanya suaminya seketika.
” Belum,” jawab Tince.
” Tubuhku terasa tidak enak, sepertinya gulaku naik,” kata suaminya yang sudah lama mengidap penyakit gula.
” Besok kita ke rumah sakit, ” kata Tince.
Tince sangat mengetahui, bila kadar gula dalam tubuh suaminya naik disebabkan beban pikiran.
” Apa yang dipikirkan bang?”
” Entahlah terlalu banyak, mungkin jabatanku tidak lama lagi akan hilang karena bupati yang aku dukung kalah dalam Pilkada, ” ungkap Ajew.
Tince turut cemas.
Suaminya akan kehilangan jabatan, pupus sudah kebanggaan yang selama ini selalu didengung – dengungkan kepada siapa saja. Otak licik Tince berputar untuk mencari akal, bagaimana membangun opini kepada banyak orang bahwa suaminya bukan pendukung bupati yang kalah.
” Banyak orang sudah tahu suamimu pendukung bupati yang kalah, tunggu saatnya suamimu di lengserkan, ” ujar teman yang membencinya.