Saat suaminya bersiap – siap menuju kantor, dan anak – anaknya akan ke sekolah. Tice bersikap tidak biasanya. Ia memandang tajam suaminya yang sedang berada di depan cermin. Bersisir. Kemudian menyemprotkan parfum ke pakaiannya.
” Wanita di luar sana akan melihat ketampanan suamiku, ” sangka Tince.
Tince ke tempat kerja setelah suami dan anak – anak meninggalkan rumah. Dalam kesendiriannya di rumah, Tince kembali diselimut kecemasan.. Ayahnya dulu memiliki istri sirih.
” Apakah aku juga akan dimadu,”Tince menumpuk batinnya dengan banyak pertanyaan.
Tince akan mengambil langkah pencegahan. Ia menempatkan mata – mata dengan membayar seorang karyawan di tempat suaminya bekerja.Harapan Tince mata – matanya ini dapat memantau segala gerak – gerik suami selama di kantor.
” Aku ada kenal paranormal yang bisa menundukkan suamimu agar ia tidak ke wanita lain, ” tawar teman di tempat kerjanya.
” Dosa !” jawab Tince ketus.
Otak warasnya masih jalan.
Ketakutan terhadap suaminya akan memiliki istri sirih semakin menjadi – jadi.
” Jangan berburuk sangka kepada suami, nanti bisa menjadi kenyataan, ” kata seorang teman .
Tnce emosi.