” Aku tidak akan pernah lagi berbicara dengan mereka, ” umpat Tince kesal.
Ayahnyayang menikahi beberapa perempuan, bahkan setelah dinikahkanditinggalkan begitu. Membuat Tince cemas yang luar biasa, karena peristiwa serupa akan terjadi pada dirinya. Pada suatu kesempatan Tince curhat kepada ibunya.
” Dulu kau bangga dengan suamimu yang tampan, sekarang jadi muncul kecemasan, ” katana ibunya kepada Tince.
Ibunya ringan saja menanggapi keluhan Tince.
” Kalau nasib ibu dan kamu harus dimadu ya kita terima saja, bapaknya yang tidak tampan saja banyak istrinya, ” ujar ibunya.
Tambah beban pikiran Tince menjadi tidak karuan. Ibunya bukannya dapat menenangkan pikirannya.
” Aku tidak mau dimadu, ” teriak Tince.
***
Kembali malam ini Tince tidak bisa tidur.
Ia melihat lumat – lumat wajah suaminya yang sedang mendengkur panjang.
Tince terkejut.