" Hey !" tegurnya kesal
   " Apa ?! " jawabnya tanpa merasa bersalah dengan santainya menuntun sepedanya
   " Ini kan tugasmu ! "
   " Sudah jangan ribut, baru mengganti sekali aja sudah ribut !"
   " Iya, tapi ini tugasmu, mestinya pulangnya tidak sesore ini !"
   " Emangnya saya baru maen apa ?! Saya kan ada kegiatan sore di sekolah "
   " Alaa, alasan ! "
   Kak Yati memang orangnya cuekan. Kalau ada anak laki -- laki yang nakal, dia berani melawan. Dia memang agak tomboy. Tak salah kalau kemudian kini jadi guru olah raga di sebuah sekolah dasar.
*
BERBEDA dengan kak Surti. Bila mengenang kakaknya yang satu ini, dirinya sering merasa ibu. Betapa tidak, sebab Kak Surti sering sakit -- sakitan. Pengobatan terhadap penyakit waktu itu belum sebaik sekarang. Apa lagi jarak ke sekolah juga lumayan jauh yang harus ditempuh dengan naik sepeda.
   Hampir setiap pulang sekolah, asmanya kambuh. Maklumlah, kecapaian, kepanasan dan terkena debu jalanan. Dan ibu akan repot sekali, termasuk dirinya yang biasa kebagian untuk mengipasi badannya pelan -- pelan atau menyimpan tas sekolahnya yang tadi diletakkan disembarang tempat ketika baru masuk.