" Ya " jawab saya gembira disambut ramah seperti itu, dalam hati  saya merasa tak akan bernasib seperti yang pertama dulu.
   " Hmmm ... begini Mas, kebetulan, sekarang ada rapat dinas dengan pengawas, yang harus diikutioleh semua dewan guru dan komite. Anak-anak juga mau dibubarkan lebih awal. Dengan sangat menyesal saya harus mengatakan kepada saudara, kalau hari ini juga tidak bisa." Ucap Pak Bambang enteng sekali.
   Saya merasa seperti dibenturkan ketembok beton kepala ini.
   " Ma'af Pak, tapi bukankah bapak dulu sudah berjanji sendiri ?"
   " Ya memang, tapi waktu itu belum ada pemberitahuan akan adarapat dinas. Yang namanya rapat dinas bisa sewaktu-waktu terjadi, biasanya sehari sebelumnya baru ada pemberitahuan, bahkan kadang mendadak ." jelasnya berbusa-busa.
   " Lalu saya harus bagaimana kalau begitu ?" ucapku agak kesal.
   " Besok kamu praktek mengajar jam berapa ?" Â
   " Kedua ".
   " Hari Jum'at, kegiatan anak-anak jam pertama adalah Jum'at sehat, senam. Jadi masih ada kesempatan untuk praktikum dulu pagi-pagi sekali." Jelasnya
   Aku kembali ketempat kost dengan lunglai, layu. Gambaran SMP 3 sebagai sekolah favorit pudar sudah dimata saya. Berganti dengan kesan sebagai sekolah kelas " embe " yang kacau balau. Betapa tidak ?! Gurunya tidak bertindak profesional begitu ! Atau apa karena sudah menyandang predikat favorit maka boleh bertindak seenaknya ?! Dan kalau memang aku tidak boleh pinjam, kenapa sih tidak berterus terang saja sebelumnya, sehingga aku bisa cari alternatif lain jauh-jauh hari sebelumnya.
   Keesokan harinya, Jum'at pagi saya berangkat dengan perasaan kacau. Soalnya persiapan belum matang benar, gara-gara selalu gagal untuk praktik lab.. aku jadi khawatir kalau nanti gagal didepan anak-anak, tentu nilaiku jelek dan tidak lulus, berarti harus mengulang semester depan, tambah biaya tak bisa dihindari kalau begitu.