Wah.
Dari semua nama yang kumasukkan, kudapati bahwa latar belakang pendidikan orang- orang tersebut memang sesuai dengan topik konferensinya.
Kuberikan perhatian ekstra pada peserta konferensi dari Indonesia. Lagi - lagi aku tercengang.
Ini bukan ecek- ecek levelnya ! Ini bukan mahasiswa S1 dan S2 kelas teri.
" Nduk, " kataku pada putriku, " Si A itu ternyata juara nasional lomba menulis essay topik sosial politik, si B itu praktisi dalam bidang anu dan anu, si C pernah menang kompetisi ini dan itu..."
Putriku tenang- tenang saja mendengarkan semua data yang kuberikan padanya.
" Oh ya? " katanya.
" Iya. Dan.. rata- rata mereka kakak angkatanmu. Bisa jadi kau nanti paling muda, dan.. jangan- jangan kau satu- satunya mahasiswa teknik di konferensi itu. "
Putriku senyum- senyum saja.
Prediksiku tentang dia satu- satunya mahasiswa teknik dan termuda di konferensi itu hal itu benar adanya. Tapi sempat kuhubungi dia beberapa hari setelah dia mengikuti konferensi berbentuk winter camp itu, " Eh, gimana, bisa ngikutin nggak topiknya? "
" Bisa, bu, " katanya, " Walau lumayan berat juga mencernanya, tapi bisa.. "