" Lho, topiknya koq... Â " kataku, " Nduk, bukan konferensi dengan topik engineering, ternyata?
" Iya bu, bukan," jawab anakku.
Aku menilik lagi detail konferensi itu. Itu konferensi dengan topik sosial dan politik. Agak diluar dugaanku. Sebab anakku itu mahasiswa fakultas teknik. Tadinya kupikir konferensi itu topiknya berhubungan dengan hal yang dia pelajari di kampus.
" Lha kau nulis apa kemarin, isi makalahmu itu? "
" Tentang Demokrasi di Asia, " jawabnya.
Aku geleng- geleng kepala, " Hah? Koq bisa? " Â kataku.
Anakku tertawa- tawa, " Aku sebetulnya juga heran koq bu, makalahku diterima, Â " komentarnya ringan.
Ha ha.
Aku takjub, betul.
Konferensi itu konferensi internasional. Untuk bisa mengikuti konferensi yang akomodasinya juga ditanggung oleh penyelenggara itu, seseorang harus mengirimkan makalah untuk dipresentasikan disana. Panitia lalu menyeleksi makalah tersebut. Peserta konferensi adalah mahasiswa tanpa batasan jenjang. Baik S1 atau S2 akan diperlakukan dan dinilai dengan cara yang sama.
Aku penasaran. Kucari data nama- nama orang yang makalahnya diterima dari internet. Dan..