Sedetik.
Dua detik.
Tiga...
Syukurlah, Yang Maha Kuasa melindungiku. Senyum hilang dari wajah lelaki tersebut. Dia berbalik dan masuk kembali ke dalam kamarnya.
Begitu dia berbalik masuk ke dalam kamarnya, setengah berlari, kutuju pintu keluar, kuserahkan kunci kamarku pada resepsionis hotel dan kulangkahkan kali ke gate dimana pesawat yang akan kutumpangi berada.
Aku tak tidur barang sejenakpun malam itu...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!