Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Defisit APBN : Apa, Mengapa dan Bagaimana Dampaknya?

30 Januari 2025   22:07 Diperbarui: 30 Januari 2025   22:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

✅ 1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Defisit APBN bisa memberikan dampak positif jika digunakan untuk investasi produktif yang meningkatkan kapasitas ekonomi nasional. Salah satu contoh konkret adalah pembangunan infrastruktur seperti:

  • Jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang mempercepat distribusi barang dan jasa serta mengurangi biaya logistik.
  • Pelabuhan dan bandara baru yang memperkuat konektivitas nasional dan meningkatkan daya saing ekspor.
  • Investasi dalam teknologi dan digitalisasi yang mempercepat transformasi ekonomi.

Ketika infrastruktur membaik, biaya usaha turun, daya saing industri meningkat, dan lapangan kerja bertambah, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

✅ 2. Sebagai Alat Stimulus Saat Krisis

Pada saat krisis ekonomi, defisit APBN sering kali menjadi instrumen penyelamat untuk menjaga stabilitas ekonomi. Contohnya:

  • Pandemi COVID-19 (2020-2021): Defisit APBN Indonesia melonjak hingga Rp 956,3 triliun, tetapi dana tersebut digunakan untuk bantuan sosial, subsidi kesehatan, serta Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
  • Jika pemerintah tidak berani mengambil kebijakan fiskal ekspansif, dampaknya bisa lebih buruk: daya beli masyarakat turun, banyak usaha gulung tikar, pengangguran melonjak, dan resesi semakin dalam.

Dengan adanya kebijakan defisit yang tepat sasaran, ekonomi bisa kembali pulih lebih cepat setelah krisis.

✅ 3. Memungkinkan Pengelolaan Fiskal yang Fleksibel

Defisit APBN yang terukur memungkinkan pemerintah memiliki fleksibilitas fiskal dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Jika dikelola dengan hati-hati, pemerintah tetap bisa merancang kebijakan ekonomi yang:

  • Proaktif dalam menghadapi tantangan ekonomi global, seperti perang dagang atau krisis energi.
  • Menjaga daya beli masyarakat, dengan subsidi yang tepat sasaran dan stimulus ekonomi.
  • Meningkatkan investasi sektor publik, untuk mempercepat transformasi ekonomi.

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang sering mengalami defisit APBN namun tetap stabil, karena defisit digunakan untuk memperkuat fundamental ekonomi mereka.

Kapan Defisit APBN Menjadi Berbahaya?

❌ 1. Ketergantungan pada Utang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun