Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Defisit APBN : Apa, Mengapa dan Bagaimana Dampaknya?

30 Januari 2025   22:07 Diperbarui: 30 Januari 2025   22:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika defisit digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan inovasi teknologi, dampak jangka panjangnya bisa sangat positif.

✅ 2. Meningkatkan Penerimaan Negara

  • Reformasi perpajakan, agar lebih banyak wajib pajak yang membayar pajak secara adil.
  • Diversifikasi sumber pendapatan, seperti meningkatkan penerimaan dari sektor sumber daya alam dan BUMN.

✅ 3. Mengendalikan Pengeluaran yang Tidak Efisien

  • Mengurangi pengeluaran yang tidak produktif, seperti subsidi yang tidak tepat sasaran.
  • Meningkatkan efisiensi belanja pegawai dan operasional pemerintahan.

✅ 4. Menjaga Rasio Defisit dalam Batas Aman

Menurut UU Keuangan Negara, defisit APBN Indonesia dibatasi maksimal 3% dari PDB, kecuali dalam kondisi darurat seperti pandemi. Dengan demikian, defisit tetap bisa dikendalikan agar tidak terlalu membebani ekonomi.

Defisit APBN bisa menjadi alat yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan bijak. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, defisit bisa menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi di masa depan.

Kuncinya adalah keseimbangan:
✅ Gunakan defisit untuk investasi yang produktif
✅ Jaga agar rasio defisit tetap terkendali
✅ Hindari ketergantungan pada utang yang tidak produktif

Sebagai masyarakat, kita perlu memahami bagaimana defisit APBN dikelola agar bisa menilai kebijakan ekonomi pemerintah secara kritis, serta memastikan bahwa anggaran negara digunakan secara efektif untuk kepentingan rakyat.

Bagaimana dengan Indonesia?

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia selalu mengalami defisit APBN. Artinya, setiap tahun, pengeluaran negara lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan sumber pendapatan lainnya. Namun, apakah defisit ini tergolong positif atau negatif? Untuk menjawabnya, kita harus melihat bagaimana defisit tersebut dikelola, serta apa dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan stabilitas keuangan negara di masa depan.

Secara umum, dampak defisit APBN Indonesia bisa dikategorikan menjadi tiga aspek utama: positif, netral, dan negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun