3. Memperkuat Relevansi: Menunjukkan bagaimana penelitian Anda relevan terhadap kebutuhan atau masalah yang ada.
4. Membangun Kredibilitas: Memberikan kesan bahwa penelitian Anda dilakukan dengan landasan ilmiah yang kuat.
Strategi untuk Mengomunikasikan Gap dan Novelty
1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ringkas: Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis atau ambigu, kecuali jika memang diperlukan. Jelaskan dengan sederhana apa gap yang Anda temukan dan bagaimana penelitian Anda mengisi celah tersebut.
2. Soroti Gap Secara Spesifik: Saat menyajikan gap, gunakan argumen berbasis literatur. Tunjukkan kutipan atau data yang mendukung adanya kekosongan tersebut. Misalnya:
"Meskipun banyak penelitian telah mengeksplorasi dampak perubahan iklim terhadap hasil panen, hanya sedikit yang membahas adaptasi berbasis komunitas di wilayah tropis."
3. Jelaskan Novelty secara Eksplisit: Kebaruan penelitian Anda harus terlihat jelas. Tulis dalam bentuk pernyataan yang spesifik, seperti:
"Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pertama kalinya dalam menganalisis adaptasi komunitas terhadap perubahan iklim di Indonesia."
4. Gunakan Visualisasi: Bagan, tabel, atau diagram dapat membantu menyajikan gap dan kebaruan secara visual. Misalnya, gunakan diagram perbandingan untuk menunjukkan perbedaan pendekatan penelitian Anda dengan studi sebelumnya.
5. Buat Pernyataan Kontribusi yang Tegas: Nyatakan bagaimana penelitian Anda memberikan manfaat atau solusi baru. Misalnya:
"Studi ini berkontribusi pada literatur dengan menawarkan model prediktif berbasis AI untuk mengidentifikasi wilayah rawan banjir akibat perubahan iklim."