Teknik Membuat Pertanyaan Penelitian dari Gap
Setelah gap teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan. Teknik ini dapat dimulai dengan cara berikut:
Fokus pada Masalah: Apa masalah spesifik yang belum terjawab? Misalnya, bagaimana dampak penggunaan teknologi berbasis AI pada produktivitas di sektor informal?
Hubungkan dengan Metode: Apakah ada metode yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan tersebut?
Pertimbangkan Relevansi Konteks: Apakah masalah ini penting untuk konteks tertentu, seperti masyarakat lokal atau industri tertentu?
Manfaat Menemukan Gap Secara Akurat
Menemukan gap tidak hanya memberikan arah yang jelas untuk penelitian Anda tetapi juga memperkuat relevansi dan dampak dari hasil penelitian tersebut. Dengan mengisi celah yang ada, Anda membantu mendorong batas pengetahuan dan memberikan kontribusi yang benar-benar berarti. Oleh karena itu, temukanlah gap dengan cermat, dan biarkan penelitian Anda menjadi solusi atas kekurangan dalam literatur yang ada.
4. Menentukan Kebaruan (Novelty) Penelitian
Setelah menemukan gap dalam penelitian sebelumnya, langkah berikutnya adalah menentukan kebaruan atau novelty dari penelitian Anda. Kebaruan merupakan elemen pembeda yang menunjukkan bagaimana penelitian Anda memberikan kontribusi unik, baik dengan menjawab pertanyaan yang belum terjawab, menawarkan pendekatan baru, atau memperluas cakupan pengetahuan yang ada. Novelty adalah salah satu kriteria penting yang menilai relevansi dan signifikansi penelitian dalam komunitas ilmiah.
Mengapa Novelty Penting?
Kebaruan menjadi aspek yang sangat penting karena menentukan apakah penelitian Anda memiliki nilai ilmiah dan praktis. Penelitian yang memiliki kebaruan cenderung lebih dihargai dalam publikasi akademik dan lebih mungkin untuk memberikan dampak nyata di dunia nyata. Selain itu, kebaruan juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa penelitian Anda tidak hanya mengulang apa yang sudah ada, tetapi juga memperkaya literatur dengan wawasan atau pendekatan yang segar.