"Kamu merasa kehilangan dia?" tanya mamah.
"Iya mah, Aya baru sadar. Niko lah yang bisa nguatin Aya mah".
"Kalau memang cinta, temui dia sekarang di taman kota, tadi malam Niko telfon mamah, dia cinta kamu Ayaaaa. Dan mamah lebih tenang kalo Niko yang menjagamu," ucap mamah yang tak henti-henti mencubit hidung anak semata wayangnya itu.
Aya memeluk tubuh mamahnya dan langsung bergegas meluncur ke taman kota.
***
Dipandangi, sekeliling taman yang mulai ramai, orang-orang di sekitar taman terlihat sibuk dengan aktifitas masing-masing.
Tukang siomay, cilok, ice cream dan lain yang selalu ada di setiap kali Aya mengunjungi taman itu. Beberapa orang pedagangpun mengenal Aya dan Niko dengan baik. Dulu, hampir setiap hari Aya dan Niko nongkrong di taman kota itu.
"Mbak Aya nyari mas Niko ya?" tegur salah satu pedagang.
"Iya bang, abang lihat?" tanya Aya.
"Di sana mbak, dekat danau," jawab pedagang dengan mengacungkan jarinya.
"Terima kasih bang".