Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Elegi di Batas Waktu

17 Oktober 2024   12:26 Diperbarui: 30 November 2024   09:21 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk menulis pesan singkat di buku tamu yang disediakan di puncak jalur tersebut, meninggalkan jejak kecil dari perjalanan mereka.

“Semoga setiap pengunjung di sini merasakan kedamaian dan kebahagiaan seperti yang kami rasakan. Terima kasih untuk momen yang indah ini,” tulis Alea.

Saat matahari mulai terbenam, mereka kembali ke desa dengan hati yang penuh kebahagiaan. Perjalanan ini tidak hanya memberikan mereka kenangan indah, tetapi juga memperkuat komitmen mereka untuk terus mendukung satu sama lain dalam setiap langkah kehidupan.

Malam itu, di bawah langit berbintang, mereka berbagi impian dan harapan untuk masa depan, menyadari bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan selalu memiliki satu sama lain.

Setelah akhir pekan yang berkesan di desa pegunungan, Mikael dan Alea kembali ke rutinitas sehari-hari mereka dengan semangat baru. Mereka berdua juga sepakat untuk terus mencari cara agar hubungan mereka tetap penuh petualangan.

Suatu hari, Alea mendengar tentang festival seni di sekolah yang mengundang para siswa untuk berpartisipasi dalam pameran fotografi dengan tema “Kehidupan Sehari-hari.”

Mengetahui bahwa Mikael tertarik pada fotografi, Alea mengusulkan agar mereka ikut berpartisipasi.

“Kayaknya seru! Aku pengen ambil foto-foto yang bener-bener nangkep momen,” ucap Mikael dengan antusias saat Alea menyampaikan idenya.

Mereka pun mendaftar dan mulai merencanakan proyek fotografi mereka. Setiap akhir pekan, mereka pergi ke berbagai tempat di sekitar kota, taman, jalan-jalan kecil, dan sudut-sudut tersembunyi yang sering kali terlewatkan.

Mereka mencoba menangkap kehidupan sehari-hari dari sudut pandang yang unik. Alea, yang lebih suka fokus pada detail-detail kecil seperti cahaya atau bayangan, sering kali mencari perspektif baru. Sementara itu, Mikael lebih tertarik pada objek-objek menarik yang bisa merepresentasikan cerita di balik setiap tempat yang mereka kunjungi.

“Kita harus mastiin setiap fotonya punya cerita sendiri,” ucap Mikael sembari mengatur kameranya untuk mengambil foto seorang pedagang kaki lima di pasar.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun