“Eh, lo pada liat itu ga?” tanya Aldo, jarinya menunjuk ke arah yang ia maksud.
Keira mendekat, mengikuti arah yang ditunjuk Aldo. “Liat apaan?”
“Gue liat ada sesuatu gerak di sana. Mungkin binatang liar kali ya?” ucap Aldo lagi.
Fin bergabung dengan mereka. “Bisa jadi rusa atau babi hutan. Daerah sini kan emang habitat mereka.”
Aldo mengangguk, tapi entah kenapa dia merasa tidak yakin. Bayangan yang dia lihat tadi terasa berbeda. Namun dia memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih lanjut dan kembali fokus pada fotografi.
Mereka menghabiskan sekitar dua jam di puncak bukit, mengambil foto dari berbagai sudut dan menikmati pemandangan. Setelah puas, mereka memutuskan untuk turun dan sarapan di villa sebelum melanjutkan petualangan mereka.
Dalam perjalanan turun, Keira teringat sesuatu yang ia lihat di media sosial sebelum perjalanan mereka. Ia pun membuka topik pembicaraan. "Eh ngomong-ngomong, lo pada tau ga? Belakangan ini banyak influencer yang bikin konten 'berbagi' tapi caranya bodoh."
“Maksudnya?” tanya Fin penasaran.
“Ya gitu, mereka katanya mau bagi-bagi duit atau barang, tapi syaratnya mesti follow dulu, like, komen, segala macem. Menurut gue sih, itu malah kayak ngajarin orang buat ngemis.” balas Keira.
Fin mengangguk setuju. “Bener tuh. Harusnya berbagi itu kan tulus, bukan buat nambah followers atau engagement.”
“Dasar brengsek emang orang-orang kayak gitu,” celetuk Fin, yang langsung mendapat tatapan terkejut dari kedua temannya. “Eh, sorry. Kelepasan.”