“Boleh banget,” Aldo setuju. “Mau makan apa nih? Gue traktir deh.”
“Cieee,” Keira menyenggol Aldo. “Tumben baik. Abis menang lotre ya?”
Mereka tertawa bersama, lalu keluar studio untuk mencari makan.
Setelah makan siang, mereka kembali ke studio. Aldo langsung membuka laptopnya lagi.
“Yuk lanjut,” ajak Aldo. “Kita udah sampe mana tadi?”
Keira mengecek catatannya. “Kita udah sampe bagian tips. Tinggal nambahin bagian penutup sama bagian Dika.”
“Oh iya,” Fin ingat sesuatu. “Gimana kalo kita bikin kejutan di akhir? Kayak, si pembeli Air Suci Digital akhirnya sadar dan malah jadi aktivis anti-hoax gitu.”
Aldo mengangguk semangat. “Wah boleh tuh! Jadi ada pesan moralnya juga.”
Mereka melanjutkan menulis, sambil berdiskusi tentang detail-detail kecil. Sesekali Aldo menelepon Dika untuk mengonfirmasi jadwal syuting.
“Oke, kayaknya udah lengkap nih,” kata Aldo setelah beberapa jam. “Besok kita mulai buat persiapan syuting lusa ya.”
Keira meregangkan badan. “Sip deh. Gue siap-siap kostum sama properti ya.”