Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebun Kehidupan

8 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 24 November 2024   14:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengirimkan pesan kepada Ardi, Nadia menunggu dengan penuh harap. Tak lama kemudian, Kinan, meminjam ponsel miliknya.

Dengan tangan bergetar, Kinan mengetik pesan untuk Ardi, mengungkapkan penyesalan dan harapannya untuk bisa bertemu. Ia tahu bahwa ini adalah langkah pertama untuk memperbaiki kesalahan yang telah dibuatnya.

"Ardi, aku sangat menyesal atas segala yang telah terjadi. Aku ingin menjelaskan semuanya. Bisa kita bertemu?" tulis Kinan, berharap agar Ardi mau mendengar.

Setelah beberapa saat, Kinan melihat tanda centang biru muncul di pesan yang dikirimnya. Jantungnya berdebar, menunggu balasan dari Ardi. Ia berharap pertemuan ini bisa menjadi awal untuk memperbaiki hubungan yang telah retak.

Akhirnya, balasan yang ditunggu-tunggu itu datang. Kinan merasa lega ketika mengetahui bahwa Ardi setuju untuk bertemu, meskipun ia berada di kota yang berbeda. Tanpa membuang waktu, Ardi segera bergegas untuk menuju rumah sakit tempat Kinan dirawat.

Kinan merasakan campuran antara harapan dan kecemasan. Ia mulai mempersiapkan diri untuk pertemuan itu, berharap bisa menjelaskan segalanya dan membangun kembali hubungan yang sempat hilang.

Pertemuan mereka di rumah sakit dipenuhi dengan emosi. Kinan meminta maaf kepada Ardi dan menjelaskan bahwa ia telah menyadari kesalahannya. Begitupun dengan Ardi, ia juga mengungkapkan permintaan maafnya, mengakui bahwa mereka berdua memiliki peran terhadap masalah yang terjadi.

Setelah saling bermaafan, mereka sepakat untuk memulai hubungan dari awal. Keduanya berkomitmen untuk saling mendukung dan menghargai satu sama lain, berusaha untuk membangun kembali kepercayaan dan memperbaiki hubungan yang telah retak.

Sejak saat itu, hubungan Ardi dan Kinan kembali terjalin dengan lebih kuat. Kali ini, mereka bertekad untuk saling mendukung, apapun yang terjadi. Kinan bahkan memutuskan untuk pindah kuliah ke universitas di kota yang sama dengan Ardi agar bisa lebih dekat dengannya.

Namun, cobaan hidup Ardi belum berakhir. Beberapa bulan setelah Ardi dan Kinan kembali bersama, mereka menerima kabar buruk. Ayah Ardi yang masih dirawat di rumah sakit jiwa mengalami penurunan kondisi yang drastis. Pak Harto yang sudah lama berjuang melawan depresi, akhirnya menyerah pada penyakitnya. Ia ditemukan tidak bernyawa di kamarnya di rumah sakit jiwa, diduga bunuh diri dengan menelan sejumlah besar obat tidur yang entah bagaimana berhasil ia kumpulkan.

Kematian ayahnya membuat Ardi terpuruk. Namun, kehadiran Kinan di sisinya memberinya kekuatan untuk bangkit kembali. Melalui masa duka bersama, mereka semakin yakin ingin menjalani hidup berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun