Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung | Back Street Korban Pembunuhan (3)

2 Februari 2020   11:31 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:41 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuduhan terhadap Toto sirna. Toto telah setengah tahun menghuni lapas. Tak mungkin Toto mampu keluar masuk lapas.

Beda dengan kasus korupsi. Mungkin saja tanpa ketahuan publik para koruptor keluar masuk lapas dengan leluasa setelah amplop tebal hasil jarahannya pada negara terbagi-bagi. Mereka mampu keluar hanya untuk makan sate. Termasuk sate mentah. Sekedar melepaskan hasrat yang tersendat. Dan masuk lagi sebelum pagi hari.

Untuk kasus narkoba, mungkin hanya bandar besar yang mampu menyaingi koruptor. Apa mungkin Toto seorang bandar besar yang dapat melakukan transaksi narkoba meski dalam bilik lapas.

Hingga pada malam kejadian, Toto kebetulan keluar dari lapas dengan amplop tebal juga layaknya koruptor?

Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Demikian juga pemerkosa dan pembunuh pun bisa siapa saja. Yang jelas pelakunya adalah orang yang bejat kelakuannya.

Cerita ini hanya Fiktif belaka.

Back Street, Korban Pembunuhan (4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun